webnovel

Chapter 2

Chapter 2. Sungguh, bisakah aku tidur? Di keluarga yang aneh ini?

Kosong.

Kosong.

Kosong dan kosong.

Tidak ada apa-apa di sini, tidak ada kebisingan yang menggangu. Tempat ini nyaman.

Kekosongan? Aku pikir aku menyukai mereka sekarang, kesunyian yang mereka miliki sangat membuatku nyaman.

Cairan apa yang membungkus tubuhku? Oh itu terasa nyaman bung.

Huh~ Ngantuk.

Aku tertidur, tunggu, apa harus aku katakan kalau aku tidak pernah membuka mataku? Oh aku kira itu yang terakhir.

Tapi, apapun itu aku mengantuk.

Tertidur ...

Terbangun ...

Tertidur ...

Terbangun ...

Sungguh, sudah berapa lama aku mengalami proses tersebut? Entahlah,  aku tidak menghitung waktu disini tapi satu hal yang pasti adalah sudah lama sekali.

Huh~ Ngantuk.

Saat aku akan tertidur kembali, aku merasakan sesuatu mendorong tubuhku ke tempat yang tidak kuketahui.

TUNGGU HEI!!! BERHENTI!! STOP!! KEMANA KAU MENGUSIRKU?

Tunggu! Lubang penuh cahaya menyilaukan apa itu? Apakah itu yang dinamakan sebagai neraka penuh cahaya?!

TIIIIDDDDDAAAAAAAKKKK HENTIKAN!!!!!

Oh, aku diabaikan~ Hey aku merasakan seseorang menarik tubuhkh sekarang!?

Hmm ... Zaman apa sekarang? Kenapa tangan seseorang mampu mencangkup seluruh tubuhku?!

HEY LEPASKAN AKU?!!! MASUKAN AKU LAGI KE DALAM LUBANG KEGELAPAN ITU!!!!!!????

"Selamat nyonya, anda melahirkan bayi yang sehat dan sangat cantik ... Oh! Dia lelaki ternyata!"

TIIIIDAAAA— EH? Melahirkan? Bayi? NOOOOO!!

Apa maksudnya kata-kata diatas? Itu sudah jelas! Bahkan sangat jelas! AKU MENJADI BAYI!

Suara seseorang terdengar sangat dekat, sepertinya orang inilah yang membawaku. Hey, aku ingin melihat mu tapi tidak bisa membuka mata!

Hey perawan-san, bukakan mataku?

Ughhhhhhhhhhhhh!!!!!! SUSAH SEKALI MEMBUKA MATA ...

"Nyonya ... Anak anda sangat manis. Dia menangis gembira."

Hei aku menangis sedih! Kenapa kamu tertawa!

Eh, sekarang aku bisa melihat, walau buram dan jarak pandang terbatas. Tidak disangka membuka mata semudah ini.

Hoho, perjuanganku beberapa saat lalu terasa bodoh.

Hei, karena kamu cantik kamu boleh menggendongku.

Huhu~

Oh, suara menyejukan siapa itu?!

Perawan-san bawa aku ke orang itu!

Uhg! Aku baru menyadari itu, dia seharusnya tidak mengerti apa-apa sama sekali.

Baik, lihat apa yang akan aku lakukan perawan-san.

Ughh!! Ughh!!

Huh~ Lelah.

Hey, apa-apaan itu?! Aku hanya merentangkan tangan ke asal suara lembut itu dan aku kelelahan?!

Oh sungguh, mungkin ini derita menjadi bayi.

"Nyonya! Lihatlah putra anda, sepertinya dia ingin bersama anda."

Ya! Ya, itu dia maksudku.

Bagus, perawan-san.

Oh, saya merasa saya dipindahkan.

Tangannya halus dan lembut, apakah ini adalah tangan ibu saya yang sekarang? Ohh~ aku suka itu.

Sekarang, setelah jaraknya sangat dekat, aku bisa melihatnya dengan jelas! Hei indah sekali! Kenapa kamu sangat cantik ibu? Warna rambutmu sama seperti rambutku sebelumnya.

Sekarang setelah melihat keindahan ... Bisakah aku tertidur?

Huhu~

Oh suara menyejukan ini lagi, sekarang aku bisa tertidur dengan sangat nyenyak, pertama-tama aku terimakasih karena melahirkan aku ibu, lalu aku minta maaf karena mengatakan rahim mu adalah kegelapan.

Hmm? Ah~ dia tidak mengerti.

Apapun itu, ibuku aku ingin tidur.

Huh~ Mengantuk.

"Raia? Namamu saat ini adalah Raia."

Nama yang sama? Baiklah tidak apa-apa.

Aku tidur ibu, selamat malam.

Saat Raia tertidur, wajah nyonya terlihat penuh kegembiraan yang sangat jelas digambarkan.

"Biarkan aku istirahat bersama anak ku."

"Tapi nyonya, darah masih menempel di tubuh anak anda, dan saya akan membersihkannya terlebih dahulu agar anda dan bayi anda bisa beristirahat dengan nyaman."

Nada yang ceria terdengar segera memberikan saran kepada nyonya.

"Kalau begitu, tolong lakukan perlahan dan lembut. Nita-san dan Sany-san."

"Tentu nyonya!"

"Baik nyonya."

Suara yang kaku terdengar di sudut ruangan saat ia sedang menyiapkan seember air dan beberapa lap lembut yang terbuat dari bahan sutra.

Setelah memperbolehkan Nita dan Sany mencuci Raia, ia menutup mata dan beristirahat. Berbaring di ranjang yang agak terlalu mewah.

Nita dan Sany berbagi tugas, Nita membersihkan Raia, dan Sany yang membersihkan tubuh Nyonya.

Demi kenyamanan waktu istirahat nyonya, Sany melakukan pembersihan mendetail di tubuh nyonya tanpa meninggalkan sedikitpun kotoran yang terlihat.

Waktu berlalu dengan cepat dan mereka menyelesaikan tugas mereka.

Nita melihat bahwa nyonya menunggu dengan penuh antisipasi, dan ia hanya bisa menghela nafas.

Sayang sekali, aku hanya bisa menyentuhnya sebentar.

Nita berkata dalam benaknya.

Ia menyerahkan Raia kedalam pelukan nyonya dengan enggan, tapi ia tetap tersenyum untuk menyembunyikan pikirannya.

Nyonya, memeluk Raia dengan hati-hati. Memeluknya perlahan dan tidak terlalu menekan, tindakannya memperlihatkan bahwa ia sangat menyayangi putranya.

"Kalau begitu, kami akan keluar nyonya." nyonya mengangguk.

Kemudian Nita dan Sany membawa ember berisi air kemudian keluar dari ruangan dengan pelan, menjaga agar tidak menyebabkan suara sedikitpun.

Mereka akhirnya keluar dan menutup pintu, membiarkan pasangan ibu dan anak beristirahat di dalam ruangan.

Ruangan itu sendiri tidak terlihat modern sama sekali, tetapi memberikan nuansa elegan dan mewah.

Tak! Tak! Tak!

Suara langkah kaki yang berat dan keras terdengar semakin dekat.

Bang!!

HEI APA-APAAN ITU?!

Mendengar suara pintu yang terbuka dengan keras, Raia yang tertidur terkejut karenanya dan terbangun.

"BAGAIMANA KABAR ANAK DAN ISTRIKU!!!??"

Suara yang berat terdengar keras hampir menyebabkan gendang telinga Raia rusak!

Shit!!

Kenapa orang berisik ini adalah ayahku!!

"Berisik! diamlah di tempat!"

Ibu ku yang suara sejuk dan menenangkan akhirnya berubah menjadi seperti sesuatu yang baru.

Itu membuat ku menggigil.

Aku tiba-tiba mendengar sesuatu jatuh, dan dari asal suaranya sepertinya itu adalah ayahku yang jatuh.

Entah apa penyebabnya, tapi tepat setelah ibuku mengatakan itu ayahku sepertinya terjatuh.

Good ibu!

Beri pelajaran ayah yang berisik itu.

"TAPI SAYANG! AKU INGIN MELIHAT PUTRAKU!"

"Berisik! kecilkan suaramu! Lihatlah anakmu, dia kesakitan sejak kamu datang!"

Ibuku, sepertinya marah pada ayahku karena melihatku yang memberikan ekspresi kesakitan. Ya benar ibu, terus beri pelajaran ayah itu, walaupun itu memang sakit tetapi ekspresi menyakitkan yang kubuat hanyalah akting.

Saat inilah aku merasa bangga dengan nomor 1 di dunia akting.

Tapi sungguh, bisakah kamu diam!

"Ya! Sayang biarkan aku menggendongnya sebentar ..."

"..."

Ruangan jatuh dalam keheningan.

Dia menganggu tidurku hanya untuk menggendongku?

Huh, tidak mau! Ibu tidak akan membiarkan aku lepas dari pelukannya.

Ya, itulah yang terjadi. Tetapi beberapa saat kemudian ...

Eh? IBU!!! KENAPA KAMU MENYERAHKAN AKU PADA AYAH? TIDAAAAAAKKKK!!!

Oh good ibu, benar seperti itu, bawa aku kedalam pelukanmu.

HEI TUNGGU JANGAN TUDUHKAN AKU KE ARAHNYA!!

Ya, baik. Bagus, itu baru benar, bawa aku kedalam pelukanmu yang hangat ...

Huhuhu.

...

Ruangan jatuh dalam keheningan. Dipikiran mereka berdua, tingkah laku Raia sangat lucu.

Saat ibu akan membiarkan ayah memeluk Raia, maka Raia akan menangis.

Dan jika ibu membawa kembali Raia kedalam pelukannya, maka Raia tertawa.

Itu lucu sehingga ibu sekali lagi mencoba itu dan hasilnya tetap sama.

Dia tertawa lembut, sementara ayah memiliki wajah kusut dan sedikit suram.

"Apakah anakku tidak mau bersama ku? Apa karena aku sangat menjijikan? Apa karena aku jelek? Apa karena aku memiliki terlalu banyak otot? Apakah karena aku terlalu cantik ..."

HEI-HEI CUKUP! PESIMIS SEKALI KAMU AYAH! Dan apa maksud dari kamu cantik? Ibuku yang lebih cantik.

Bahkan aku tidak pernah sepesimis itu bung.

"Apa karena penis ku kecil ..." BANG!!

HEI BUNG! STOP! STOP OKE? APA YANG KAMU KATAKAN DI DEPAN ANAK BERUSIA 0 HARI? HAAA?!

Oke-oke baiklah aku akan membiarkanmu menggendongku sejenak! Oke?

Ibu berikan aku pada ayahku, sebelum dia mulai mengoceh lagi.

Aku merentangkan tanganku pada ayah suram itu.

"Ohh anak ku ... Kamu sudah dewasa, ya jadikanlah dirimu tumbal agar pria ini tidak banyak bicara lagi."

HEI IBU! APA YANG KAMU KATAKAN DI DEPAN PUTRAMU SENDIRI?

KESANKU PADAMU SEDIKIT BERUBAH IBU.

Ayah, melihat itu dan segera menyambar saya kedalam pelukannya tanpa membuang-buang waktu.

Oh ... Sekarang aku melihat wajahnya, dia sangat tampan!

Ckk! Aku iri!

Tapi baiklah ... Itu tidak apa-apa. Aku bahkan mulai bangga memiliki ayah yang tampan.

Aku rasa ibuku pantas dipelukanmu bung.

Tapi tetap saja, akulah yang tertampan.

Hoho— HEI DIMANA KAMU MENYENTUH!!!!?!????

"Hoho ... Penisnya sangat kecil!"

AYAAAAAAHHHHH !!!!! KEMBALIKAN RASA BANGGAKU PADAMU!!

Aku dilahirkan di keluarga yang aneh.

Sedari tadi aku berteriak (dalam hati) dan sekarang lelah.

Ibu, bawa aku kembali ke pelukanmu.

Sungguh, bisakah aku tidur? Di keluarga yang aneh ini?

Próximo capítulo