webnovel

Sweet seventeen

Telah datang hari kebahagiaan yang sepenuhnya terkhusus kan untuk seorang gadis yang melewati berbagai kerumitan serta penyelesaian yang tak di dapatkan.

Hari dimana kedua saudari merasakan kebahagiaannya bersama,meniup kue bersama,bersulang dengan gelas yang diisi minuman segar,namun itu tidak terjadi kali ini.

Ruangan yang dipenuhi dengan para tamu yaitu seluruh isi Megical kingdom yang acaranya,Robbert yang datang dengan pakaian rapihnya,dan di samping Felicidade yang terdapat para bibinya.

"Kamu baik-baik saja?" Tanya peri pink yang mengharapkan Felicidade tidak gugup.

"Ya tentu,sangat menakjubkan." Ucap menenangkan dari Felicidade yang tak henti tersenyum.

Robbert yang melihat Felicidade terus tersenyum membuatnya mengikuti apa yang di lakukan Felicidade.

"Musik" Aba-aba peri kuning untuk menghidupkan suasana pesta.

Suara kencang menyelimuti mereka semua yang berada disana,sorakan,ucapan,dan pelukan tak dilupakan. Robbert yang mengajak Felicidade berdansa,membuat Felicidade merasa lebih istimewa. Para peri melihatnya dengan kagum.

"Mari.." uluran tangan dari Robbert yang diterima oleh Felicidade setelah itu.

Mereka menikmati semua yang ada di sana,bahkan tumbuhan dan hewan ajaib di sana ikut menari bersama.

•••••

Hemartin yang tau keberadaan musik itu berasal dari Megical Kingdom membuat nya ingin sekali pergi kesana.

"Bukankah ini hari terindah mu setelah semuanya berlalu? Kali ini kamu tersenyum atau menangis? Aku berharap kamu melupakan semuanya dan berbahagia dengan yang sekarang." Lamunan Hemartin di halaman tamannya.

Felicidade yang ternyata dari mulainya pesta sampai menyudahi dansa dengan Robbert,pikirannya hanya tertuju dengan seorang saja.

"Ia tidak tau?" Pikiran yang terlintas di benak Felicidade.

"Apakah semuanya belum baik-baik saja,sehingga kamu tidak datang." Felicidade yang benar-benar merindukan Hemartin.

Robbert yang melihat Felicidade sempat melamun bangku taman,membuatnya berfikir keras apa yang sedang Felicidade khawatirkan.

"Apakah ia menginginkan Hemartin?" Tanya dalam hati Robbert dengan berjalan mengarah ke Felicidade.

"Hai.. ini kado untukmu." Uluran dari Robbert yang ternyata terdapat sebuah kotak kecil.

"Oh ya,terima kasih." Dengan perlahan Felicidade membukannya.

"Bukankah ini indah? Pakaikan ini di leherku!" Senyuman dari matanya yang membuat Robbert sesegera mungkin memakaikan kalung itu di leher Felicidade.

"Bagaimana?" Tanya Robbert,padahal ia tau Felicidade pasti menyukainya dan itu membuat nya semakin cantik.

"Cantik,kalung kupu-kupu." Jawab Felicidade dengan memegang kalung itu serta tak lupa beberapa kali menatap mata Robbert.

Kini semua keadaan sibuk dengan diri mereka masing-masing,masih ada yang memakan kue,bernyanyi serta memilih tidur karena merasa semuanya telah usai.

"Ada sesuatu yang kau pikirkan?" Tanya Robbert dengan rasa tak enak hati.

"Aku hanya memikirkan Hemartin mengapa ia tidak datang." Jawab Felicidade yang berusaha menutupi kesedihannya dengan tersenyum beberapa kali.

Robbert yang merasa dirinya kurang untuk Felicidade membuatnya bertanya kembali. "Apa kamu ingi Hemartin ada disini? Aku akan melakukannya."

Felicidade yang bingung dengan sikap Robbert memilih menolak tawarannya dan merasa tidak enak hati. "Tidak,itu hanya terlintas saja."

"Mengapa diluar. Bukankah ini dingin." Tanya ibu Hemartin dengan memegang tangannya yang masih saja berdiam diri di halaman itu.

Hemartin yang tidak kuasa menahan kebingungannya memilih mengungkapkan semuanya kepada ibunya dengan sebuah pertanyaan. "Bu,seorang wanita akan merasa marah jika temannya tidak datang ke sebuah acara halang tahunnya?"

Ibu Hemartin yang merasa putranya sedang menyukai seseorang,menjawab dengan jujur. "Wanita itu akan marah kepada temannya jika itu yang diharapkannya."

Ibu Hemartin yang tidak melanjutkan jawaban dan tidak memilih bertanya karena Ibunya memahami apa yang sedang terjadi dengan putranya.

Kadang kita tidak mengetahui siapa yang mencintai kita,karena cinta bisa dikatakan dengan kejujuran bahkan kebohongan.

Felicidade yang merasa semuanya cukup untuk perayaan hari ulang tahunnya kali ini,memilih mengatakan perpisahan kepada Robbert yang kini berada di hadapannya. "Aku merasa bahagia sekaligus lelah dengan hari ini."

"Cepat istirahat dan kU harap bahagiamu bukan hanya untuk hari ini." Jawab Robbert yang tau itu sebuah pesan untuknya supaya cepat pulang.

Mereka berpisah malam itu,Felicidade yang akan bersiap-siap untuk menikmati sisa malamnya di luar kerajaan dengan ditemani lamunan dan

pertanyaan.

Ketika ia tidak lama duduk di rumput depan pagar akar,langkahan terdengar oleh Felicidade yang membuatnya mundur dengan sangat pelan-pelan. Wajah yang mendekatinya pun akhirnya terlihat.

"Kau mengejutkanku barusan." Jawab kesal dengan posisi berdiri tegak di hadapan seorang laki-laki.

"Ini untukmu aku tidak akan lama jadi terima saja." Ucap dari laki-laki yang menutupi seluruh tubuhnya dan wajahnya.

Felicidade yang senang dengan semuanya tidak mengharapkan hal lain untuk hari ini. "Kamu tidak lupa? Oke kamu boleh pergi."

Laki-laki itu hanya membuka topengnya dan memperlihatkan senyumannya. "Tentu. Selamat tidur tua putri." Langkahan kaki yang semakin menjauh.

Cinta tidak perlu dibuktikan dengan cara yang begitu rumit, cukup lakukan hal sederhana,karena sebuah firasat akan menjawab sebuah usaha.

Bukan hal mewah yang diinginkan perempuan,tapi kapan seorang laki-laki itu menyadarinya sosok perempuannya membutuhkannya.

Kebahagiaan yang tak terukur,dan kebingungan akan hati menyelimuti malam Felicidade. Karena kebahagiaannya melebihi kesedihannya kemarin,ia memutuskan mengikhlaskan semuanya,dan ia ingin tahu sesuatu apa yang diterimanya barusan.

Perlahan ia membuka tanpa melewatkan senyuman yang terlukis di wajahnya. "Apa ini??"

Senyumannya yang menandakan kebingungan dan keheranan dengan barang yang ia terima,membuatnya berfikir lama dan mencoba memecahkan benda apa itu.

"Menarik sekali,mengapa ia bisa melakukannya." Kini benda itu dipasangkan di jari manis,bertanda seseorang tadi menguasai hati nya.

Pandangannya tidak lepas dari benda kecil tak seberapa itu, sebuah cincin yang terbuat dari rangkaian ranting yang terdapat bunga cantik di atasnya.

Tidak akan mengerti siapa yang kita cintai,jika itu masih di sertai dengan alasan.

"Bu apakah perempuan mengharapkan hal berharga dari seseorang?" Tanya Hemartin yang tidak tau bagaimana perasaan Felicidade ketika membuka kado itu.

"Seseorang itu akan menganggapnya berharga jika yang memberikan juga berharga baginya." Jawab ibu Hemartin dengan mengelus kepalanya DNA meninggalkannya.

Benak Felicidade yang seketika bertanya. "Mengapa ia terburu-buru? Mengapa ia menutupi semua tubuh bahkan wajah?"

"Ah sudahlah mungkin menurutnya itu sudah larut malam." Jawab dalam hati Felicidade untuk menenangkan dirinya.

Tak lama Gelicidade membayangi pikiran Felicidade yang membuat Felicidade sontak mengucapkan suatu kalimat. "Selamat ulang tahun yang ke 17 saudariku,mari bahagia bersama-sama di dunia kita yang berbeda. Apa kamu melihatnya dari atas?? Aku hanya mendapat Kado dari Robbert dan Hemartin,hanya sebagai teman saja. See u."

Berbohong kadang menjadi jalan pintas bagi mereka yang merasa terperangkap untuk mencapai keamanan dalam resiko.

Malam yang indah menurut mereka yang merasakan keindahan karena suatu alasan.

Jangan lupa vote,comment,share

Kali nongkrong bawa kopi ya....

Kalo bosen bawa temennya juga biar rame....

Seee uuu next chptrs😎🖤

Próximo capítulo