Sudah dari sejak sore cuaca di sini sangat buruk, anginnya kencang mendungnya juga gelap sekali sepertinya nanti malam bakal hujan besar. Aku dan Icha menghabiskan waktu di dalam rumah, sore ini kami tidak bisa jalan-jalan ke taman kompleks. Menjelang magrib Icha mulai rewel, sikapnya tidak seperti biasanya. Dia benar-benar tidak ingin lepas dari pelukanku, seperti anak yang ketakutan. Bahkan hanya ditinggal sebentar untuk mengambil minum saja, Icha langsung berteriak histeris.
"Icha, kamu kenapa kok rewel?" tanyaku dengan nada lembut, siapa tahu Icha mau menceritakan apa yang ia rasakan sekarang.
"Takut Mbak" ucap Icha bergetar lalu menyembunyikan wajahnya ke dalam pelukanku.
"Icha takut kenapa? Kan ada Mbak di sini, coba sekarang Icha ceritakan kenapa Icha bisa takut?" aku merayunya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com