webnovel

Sosok Anak Kecil Berambut Gimbal

Suasana di gunung sangat dingin, bahkan sinar matahari yang terik tidak berasa menembus kulit kepalaku. Kami memutuskan mencari tempat untuk makan siang di area telaga warna, semangkuk bakso dan minuman teh tawar hangat sepertinya cocok untuk suasana dingin seperti ini.

"Nimas, memangnya kapan kau berangkat lagi ke Jakarta?" tanya Reno.

"Sekitar tiga atau empat hari lagi Ren" jawabku.

"Lama donk pulangnya."

"Ya, mungkin tahun depan kita jumpa lagi" ucapku. Reno terdiam sambil memainkan sendok didalam mangkuk baksonya.

"Ren, lebih baik kamu bilang saja ke Nimas. Mungkin ini waktu yang tepat" ucap Dika

"Maksudnya Dik? Emang kamu mau bilang apa Ren?" tanyaku pada keduanya. Dika kembali menikmati baksonya dan mengalihkan pandangan, sedangkan Widya pura-pura tidak mendengar, dan Reno masih tidak bergeming menatapku. Aku tidak mengerti ada apa dengan tingkah polah mereka ini.

"Reno, apa yang ingin kau katakan padaku?" tanyaku sekali lagi.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo