webnovel

138. Generasi Penerus

"Apakah perlu Kami pergi kesana menyusul karena kami sudah tidak sabar ingin melihat cucu kami."kata Sultan Mahmud.

"Kalau ayah dan ibu sudah tidak sabar ingin melihat cucunya silakan saja kalau mau menyusul ke sini, kami akan sangat bahagia jika kalian datang ke sini."kata Malik.

"Baiklah kalau begitu besok atau lusa ayah dan ibu akan pergi ke Singapura melihat cucu dan menantu kesana." kata Sultan Mahmud.

"Suruh Anwar yang mengurus tiket dan segala macamnya agar Ayah tidak perlu repot-repot. "kata Malik.

"Ya, adikmu Anwar juga malah pengen ikut melihat bayi kembar mu. " kata ayah.

"Aduh.. jangan dulu, di kerajaan kan sudah ada yang memimpin, nanti saja Sabar tunggu aku pulang ke sana bersama dengan istri dan anakku nanti juga bisa melihat bayi kembar ketika kami sudah pulang. "kata Malik.

"Kalau begitu kamu kirimkan saja foto dan video bayi kamu biar adikmu bisa melihatnya dan tidak penasaran. " kata Ibu Silva.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo