Hani yang sangat malu mengatakan suami akhirnya demi membujuk suaminya ia pun mengatakan nya dengan bebisik di telinga Bagas "Suamiku.. "
Hembusan nafas Hani di telinga Bagas malah semakin menaikan hasratnya, apalagi panggilan Suami yang berbisik di telinganya semakin membuat Bagas hilang kendali.. Bagaspun dengan rakusnya melumat bibir Hani.
Setelah beberapa saat, Hani di cium sampai ia hampir kehabisan nafas. tubuhnya semakin lemah. Ia tidak tahu entah sejak kapan Bagas menindih tubuhnya, Pria yang berada diatasnya itu seperti Vampir yang menyedot darahnya, Tubuh Hani sampai tidak mempunyai kekuatan ia menghulurkan tangannya untuk menghentikan tangan Bagas yang sudah mulai meraba-raba tubuhnya. tapi tangan Hani malah di tahan Bagas dengan sangat kuat dan agresif,
"Sayang aku lapar, aku menginginkan kamu.. " Bisik Bagas dengan suara serak.
"Tidak."
Baru saja Hani mengucapkan sepatah kata mulutnya sudah kembali di lumat oleh Bagas sampai tubuhnya terasa lemas tak bertenaga. Hani sudah menduga pada akhirnya ia tidak bisa menolak laki-laki yang sedang berada diatasnya ini.
Setelah puas mencium Hani Bagas menggendong Hani dan memasukan Hani ke ruang pribadinya, Ya di kantor Bagas memang ada ruangan Khusus untuk beristirahat jika Bagas kelelahan, ada sebuah ranjang yang cukup nyaman di ruangan tersebut. dan kedap suara.
Setelah mereka masuk Bagas mengunci kamar tersebut dan mulai melepaskan pakaiannya, Bagas bagaikan seekor rubah jantan yang baru saja menyedot darah, dan Hani adalah orang yang kehabisan darah. bahkan Bagas tidak hanya puas melakukannya satu kali, ia rupanya lupa kalau ia ada di kantor, Bagas akan lupa daratan jika sudah memasuki tubuh istrinya, ia akan sangat brutal dan tidak akan pernah ada puasnya.
Bahkan setelah puas bercinta diatas ranjang, dan ketika Hani hendak mandi dengan alasan akan membantu Hani mandi Bagas malah mulai melakukannya lagi, Hani di himpit ke dinding dan Bagas melakukannya hingga dua kali, meskipun tidak lama durasinya tapi pria ini memiliki ribuan cara, Hani sendiri tidak tahu darimana suaminya mempelajari cara baru ini. ia di setubuhi oleh suaminya hingga menangis.
Tapi semakin Hani menangis Bagas malah semakin buas, dan semakin bersemangat.. bahkan gerakannya semakin cepat dan tiada lelahnya. setelah selesai baru mereka mandi dan Bagas menggendong Hani ke dalam kamar dan mengeringkan tubuh Hani dengan Handuk setelah keduanya berpakaian.. perut Hanipun berbunyi setelah pertempuran panas tadi.
"Mas.. aku lapar?"
"Baiklah nanti kita pesan makanan, kamu mau makan apa?"
"Aku boleh makan apa saja?"
"Tentu saja kamu pasti lapar sekali setelah tenagamu terkuras habis.. " Kata Bagas.
"Aku mau Iga bakar asam manis."
"Baiklah, apalagi?"
"Terserah kamu saja yang penting cepat, perutku sudah lapar sekali."
Bagas memesan makanan ke sukaan Hani kurang lebih tiga puluh menit makanan yang di pesan Bagas datang, Susi mengantarkan makanan pesanan Bos nya ke dalam.. Susi merasa heran melihat rambut Bos dan isrinya basah semuanya.. 'rupanya ada hujan di ruangan bos' gumam Susi dalam hati.
"Cepat kamu siapkan semuanya istriku sudah lapar, "Kata Bagas.
"Baik pak.." Lalu Susi pun segera menyiapkan semuanya. setelah selesai ia pun keluar.
"Ayo sayang makanlah dulu, bukannya kamu sudah lapar tadi."
"Iya lapar banget, kamu menguras semua energiku."
"Wow seperti Vampire dong aku.. " Kata Bagas.
"Yupz, seperti itulah dirimu... "Kata Hani sambil tergelak tertawa, dan Bagas sangat bahagia melihat Hani bisa tertawa lepas seperti itu.
Setelah selesai makan, Bagas kembali meneruskan pekerjaannya sedangkan Hani yang kelelahan tertidur di sofa hingga akhirnya sore hari ketika pekerjaan Bagas sudah selesai, Bagas menggendong Hani menuju ke parkiran, para karyawan memperhatikan bosnya tersebut mereka tidak menyangka bosnya yang sangat dingin kepada semua karyawan begitu hangat terhadap istrinya.
Sesampainya di parkiran Bagas memasukkan kan Hani ke dalam mobil lalu mengendarai mobilnya menuju ke rumah Hani yang kekenyangan juga kelelahan begitu lelap Dalam Mimpi indahnya sehingga dia tidak terbangun bahkan ketika mobil yang Bagas kendaraan sudah memasuki garasi rumahnya.
Akhirnya Bagas dengan terpaksa kembali menggendong Hani untuk masuk ke dalam dan membaringkannya diatas ranjang mereka, Bagas menatap wajah Hani yang tengah terlelap dalam mimpi indahnya senyum merekah di bibir Bagas Ia tidak menyangka Jika ia bisa menikah dan jatuh cinta kepada Hani.
dan ketika Bagas menempelkan bibirnya tepat ke bibir Hani dan melumatnya nya dia menatap wajah suaminya dan mendorong tubuh Bagas.
"Apa kamu tidak puas menyiksaku tubuhku sudah terasa remuk redam melayani Kamu tadi di kantor, dan sekarang kamu sudah mulai lagi aku mau tidur dan beristirahat aku mohon jangan ganggu aku.
"Baiklan sayang aku tidak akan mengganggumu Tidurlah dengan nyenyak. "
Hani memejamkan matanya sambil memeluk guling tidak lama kemudian terdengar dengkuran halus dari bibirnya yang menandakan bahwa Hani sudah tertidur nyenyak.
Sedangkan Bagas kembali ke ruang kerjanya dan meneruskan pekerjaannya. hingga larut malam baru selesai, barulah Bagas masuk ke dalam kamar lalu masuk ke dalam selimut ikut berbaring sambil memeluk tubuh Hani. Hani berbalik dan mencari posisi yang enak, dalam pelukan suaminya, Hani meringkuk seperti seekor kucing yang meringkuk..
Bagas sangat menikmati pelukan hangat istrinya yang melingkar melilit tubuhnya, hingga pagi menyingsing barulah Hani terbangun, dan melepaskan pelukan suami nya. bergegas pergi ke kamar mandi lalu menyiapkan sarapan untuk suaminya.. Hari ini Hani memasak Omelet telur dan merebus beberapa sayuran, untuk sarapan.
Setelah selesai menyiapkan sarapan, Hani membangunkan suaminya yang masih terlelap dalam tidurnya. "Mas, Bangun sayang.. aku sudah siapkan sarapan, ayo kita sarapan dulu nanti aku mau diantar ke rumah ibu, sudah lama sekali aku tidak menjenguk ibu."
"Baiklah aku mandi dulu," lalu Bagas bersiap mandi dan sarapan, setelah sarapan barulah Bagas mengantar Hani ke rumah ibunya, Bagas juga masuk dan bersalaman dulu sebelum berangkat ke tempat kerjanya. Ibunya Hani sangat bahagia menyambut kedatangan anaknya.
Selama di rumah ibunya, Hani begitu dimanjakan oleh ibunya, ibu Hani memasakan makanan kesukaan Hani.. sambil mengobrol Hani menceritakan tentang kehidupan rumah tangganya yang begitu bahagia.. Ibu Hani sangat Bahagia mendengar cerita anaknya.
"Syukurlah kalau kamu bahagia, ibu ikut Bahagia."
"Iya bu, Mas Bagas sekarang tidak pernah kasar lagi ia lembut dan sangat perhatian padaku, tapi aku takut sesuatu bu, banyak sekali wanita yang menyukai mas Bagas bu, aku takut jika salah seorang dari mereka merebut mas Bagas dari tanganku."
"Kamu harus percaya sama suamimu sendiri dong sayang tidak mungkin Bagas terpincut wanita lain.. ibu Yakin bagas itu tipe laki-laki yang setia."
"Ya bu, aku juga yakin kok seperti itu.. hanya ada saja rasa khawatir itu. "