Splurt! Sprut! Krukk! Kruk! Crubbb... Crubbb...!
Suara mulut mengunyah tulang dan daging terdengar dari mulut bergigi tajam dari perut si gadis cumi-cumi, saat makhluk itu mengunyah potongan tangan manusia yang dibawakan Om Doni. Agak terdengar menjijikkan di telinga pengusaha itu. Sama seperti suara kucing mengunyah ikan mentah hasil tangkapannya. Dan Om Doni tanpa berkedip memandang bagian perut gadis berkaki cumi-cumi itu membuka dan mengatup bagaikan rahang ikan hiu.
"Aku permisi dulu...!" kata Om Doni sambil cepat-cepat bergegas pergi dari kamar itu. Bulu kuduknya merinding, dan perutnya terasa mual. Ia bahkan bergegas menuju WC di ruang kerja pribadinya dan muntah di sana sepuasnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com