Sharem melotot marah, fokusnya tidak lagi pada portal sihir yang terbuka, tapi pada Luna yang terjatuh di lantai, tangannya terangkat memegang sebuah bara api yang panas, bergerak ingin memukul Luna.
Kepala wanita tua itu berdenyut, terluka.
"Kau seharusnya bersyukur aku beri kesempatan untuk hidup yang kedua kalinya, tapi sekarang kau menjadi durhaka padaku hanya karena seekor kadal?!"
Luna tergagap, setengahnya ia tidak mendengar apa yang dikatakan oleh Sharem, setengahnya lagi ia tidak mengerti apa yang dibicarakan oleh Sharem.
Luna menggerakkan tangannya untuk mundur, Sharem benar-benar marah, ia menarik kaki Luna dan ingin menghantamkan tangannya ke wajah wanita itu.
BRAKH!
Tanpa diduga-duga seseorang menarik tangan Sharem dan membantingnya ke depan altar, bunga-bunga mawar putih yang berjejer rapi di sudut berjatuhan ke atas tubuhnya.
"Sialan, apa yang …."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com