Aodan mengerang pelan, api yang melayang di atas kepalanya mereka bertiga telah padam dan jarak pandang mereka semua terbatas sekarang, setiap kali ia menyerang singa yang buruk rupa maka saat itu pula kekuatannya melemah.
BRUKH!
"Larson? Kau kah itu?"
Aodan menajamkan penglihatannya dan berdiri, tapi yang ia dapati di sekitarnya hanyalah kegelapan.
Aodan menginjakkan kakinya, tidak ada suara derak tulang yang terdengar di bawah kakinya, semuanya hanyalah sebuah kesunyian yang tidak berujung. Seolah-olah dalam waktu singkat dirinya telah berada di tempat berbeda.
"Larson?! Abigail?!"
Suara Aodan bergema di tengah kegelapan, laki-laki itu menjentikkan tangannya, setitik kecil api muncul di udara dan ia melihat ke sekitar, tumpukan tulang itu masih ada di sekitarnya, tapi sekarang telah berubah menjadi lembab dan basah.
Aodan membungkukkan tubuhnya, menyentuh cairan yang mengalir di bawah, ia mengendusnya dengan pelan dan menyadari kalau cairan ini adalah darah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com