webnovel

Luna dan Aluna 

Luna merasakan beban yang ia pikirkan menjadi semakin berat, ia memijit kepalanya dengan pelan. Aodan duduk di depannya, menautkan jari-jemarinya dengan gelisah.

"Kau tidak mati."

Aodan mendongak, melebarkan matanya ke arah Luna.

Dari sisi mana ceritanya terdengar ia hidup? Aodan ingat dengan jelas kalau ia menikam dirinya sendiri dengan belati ke jantungnya.

"Pertama kali kita bertemu, kau jatuh dari langit." Luna menggerakkan tangannya, memperagakan bagaimana Aodan yang turun dengan sayapnya yang membentang, memecahkan atap kaca. "Membuat semua yang ada di sekitarku terasa lebih gelap."

"Aku tidak tahu bagaimana aku muncul." Aodan menghela napas panjang, mengusak rambutnya dan ia menyandarkan badannya di kursi belakang. "Aku juga tidak tahu kenapa ingatanku hilang."

Luna diam, menatap Aodan dengan seksama. Ia meraba wajahnya sendiri. "Seberapa mirip aku dengannya?"

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo