"Huh? Kenapa tidak? Tidak ada yang bisa kau lakukan di sini selain tiduran, bukan? Kau juga tidak bisa bekerja," tambah Ian, yang kini mengedarkan pandangan untuk mencari peralatan kerja Skylar yang tidak eksis di ruangan itu.
"Sekali lagi kau membahas hal itu, kupanggilkan satpam untuk mengusirmu," desis Skylar.
"Sudahlah. Jangan ganggu dia," kata Kara yang berusaha menengahi, lalu menyikut pinggang Ian.
"Baiklah, baiklah. Maaf." Ian terkekeh santai. Memang ini bukan pertama kalinya dia membuat Skylar kesal karena menggodanya terus menerus. Tapi mengganggu orang sakit sama sekali tidak menyenangkan. Selain karena Skylar jadi lebih galak daripada biasanya, Ian juga tidak ingin disalahkan apabila kondisi pemuda itu memburuk gara-gara dirinya.
"Karena sebentar lagi waktunya makan siang dan jam besuk akan segera berakhir, kurasa sebaiknya kita pulang," ujar Errol yang posisinya bagai pemimpin dalam kelompok.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com