"Kamu hanya perlu meminumnya untuk seminggu saja. Kamu sudah minum untuk dua hari dan hanya tersisa lima hari lagi. Bersabarlah," kata Tara.
"Lima hari lagi? itu sama saja dengan membunuhku! Apakah kamu temanku?" kata Anya dengan kesal.
"Aku melakukannya demi kebaikanmu. Kamu belum bilang padaku, apa yang membuat ibumu dan Aiden khawatir?" tanya Tara.
"Aku punya seorang anak perempuan. Aku akan mengenalkannya padamu nanti," jawab Anya dari telepon.
"Apa!?" teriakan Tara terdengar sangat keras, membuat Anya harus menjauhkan ponselnya dari telinga.
"Jangan berisik seperti itu. Anakku sangat cantik. Kamu akan menyukainya!"
"Anak siapa yang kamu bawa pulang? Memang kondisi kesehatanmu tidak cukup baik sekarang, tetapi bukan berarti kamu tidak bisa punya anak selamanya. Mengapa kamu harus menyerah? Kamu punya gen yang bagus. Jangan disia-siakan!" kata Tara.
"Mengapa kamu memiliki reaksi yang sama dengan ibuku?" Anya merasa kepalanya semakin pusing.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com