"Tuan, Yura tidak bersedia membuka mulutnya. Apa yang harus saya lakukan?" tanya Harris.
Aiden tidak menjawabnya. Ia langsung menendang pintu sebuah ruang di lantai bawah tanah itu, membuat kusen pintu tersebut ikut bergetar.
Yura langsung terkejut mendengar suara itu. Matanya memandang ke arah Aiden yang berdiri di depan pintu.
Sosok Aiden saat ini benar-benar seperti iblis yang luar biasa menakutkan.
Rasanya, orang yang berdiri di hadapannya itu bukan manusia, tetapi pembawa pesan kematian dari neraka.
"Kamu … Jangan kesini," Yura begitu takut hingga ia terus mundur dengan panik.
Ketika ia tertangkap sebelumnya, ia tidak tahu apa yang terjadi dan siapa yang menangkapnya. Sekarang, ia memahami semuanya setelah melihat wajah Aiden.
Ia ingin bersembunyi, tetapi pengawal Aiden langsung menarik tubuhnya dan melemparkannya seperti seonggok sampah. Tubuhnya menggelinding dan berhenti tepat di depan kaki Aiden.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com