Suara napas yang terengah-engah terdengar dari dalam ruangan yang tertutup rapat. Tubuh Anya dan Aiden berkeringat, tetapi mereka tidak keberatan saling bersentuhan satu sama lain.
Mereka masih berada di atas meja kerja Aiden, sementara kertas-kertas berserakan di lantai membuat ruangan itu terlihat seperti baru saja dilewati badai.
Aiden masih setengah menindih tubuh Anya, merasakan kehangatan yang hanya bisa ia dapatkan dari istri kecilnya.
Sementara itu, di bawah tubuh Aiden, pandangan Anya terlihat menerawang. Ia terkulai lemas di atas meja kerja Aiden yang keras dan masih tenggelam dalam kepuasan yang Aiden berikan untuknya. Sensasi itu membuat matanya terasa berat dan ingin menutup dengan sendirinya.
Aiden merasa enggan untuk berpisah dari Anya, tetapi pada akhirnya mengangkat tubuhnya dan menyangganya tubuh besarnya dengan lengannya agar tidak melukai Anya. Ia memandang wajah istrinya yang masih menerawang seolah sedang berada di alam mimpi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com