Inggrid menatap bingung pada Randika. Tiga hari? Terdengar mustahil! Meskipun dia tahu bahwa kemampuan suaminya satu ini itu luar biasa, tetapi 3 hari memang terdengar sangat mustahil.
"Kak, kenapa kamu suka menyombongkan diri sih?" Hannah memecah keheningan.
Randika menatap Hannah. "Kalau begitu bagaimana kalau kita bertaruh? Kalau aku berhasil kamu yang harus membuka handukku nanti."
"Hush, tidak boleh taruhan!" Inggrid memukul paha Randika dengan pelan.
Hannah sendiri aslinya tidak mau menerima tawaran Randika, dia tahu pasti kakak iparnya memiliki trik hingga dia bisa terlihat percaya diri seperti itu.
"Hmm kalau begitu serahkan masalah ini padaku." Kata Randika pada Inggrid.
Inggrid hanya mengangguk.
Kemudian Randika berjalan keluar menuju halaman rumah. Sesampainya dia di halaman, HP miliknya berbunyi.
Ternyata itu adalah pesan dari Serigala. Mereka telah mendapatkan informasi mengenai Anna, tetapi informasi ini membuat Randika mengerutkan dahinya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com