Hati Deviana sudah benar-benar penuh dengan kebencian. Dia awalnya menganggap Randika adalah pria mesum dan tidak bisa berhenti bercanda tetapi dia adalah orang yang bisa dirinya andalkan kapan saja.
Tetapi setelah dia merebut ciumannya secara paksa, dia merasa harga dirinya sebagai perempuan telah dilecehkan. Bukannya dia tidak mau berciuman dengan Randika, tetapi Randika benar-benar tidak memedulikan perasaannya!
Deviana benar-benar marah, sejujurnya dia sendiri tidak tahu kenapa bisa marah seperti ini. Mungkin dia mengharapkan suasana romantis dulu sebelum berciuman?
Randika masih bernapas dengan berat, nafsu dalam dirinya sama sekali belum mereda. Obat dari kakek ketiganya ini memiliki efek samping yang terlalu kuat. Pertama kali dia merasakannya, dia bisa meredamnya dengan bantuan Inggrid. Tetapi kali ini, dia benar-benar hampir melakukan tindakan kriminal.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com