Masih sambil mengupil, Randika memperhatikan Indra dengan seksama.
Setelah semua preman itu mengepung, entah itu memukul ataupun menindih Indra, tiba-tiba udara terhisap ke tubuh Indra dan meledak.
Kerumunan orang itu terpental jauh sebanyak 10 langkah! Ternyata itu adalah ledakan tenaga dalam Indra.
'Menggunakan taktik lautan manusia ke Indra mentang-mentang dia gemuk? Polos sekali mereka, tenaga dalam Indra jauh lebih besar dariku tahu!' Pikir Randika.
"Bagus, bagus." Randika bertepuk tangan sambil memuji Indra.
"Hehe." Indra malu-malu mendengarnya.
Setelah menyelesaikan masalah ini, Randika sudah berniat pergi dari situ. Tetapi, dalam sekejap ada teriakan muncul dari arah gang. "Kalian berdua jangan bergerak!"
Menoleh ke belakang, pemimpin geng gagak menatap dirinya dengan tajam. Di tangannya sudah ada pistol membidik ke arahnya.
"Indra, berlindunglah di belakangku." Kata Randika dengan pelan, lalu Randika maju perlahan. "Kenapa? Kau ingin dihajar juga?"
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com