webnovel

Chapter 56 : Teknik Seribu Jiwa

Mu Feng lalu menggunakan kedua tangannya untuk membuat segel di udara, segel yang dia buat sangatlah rumit sampai-sampai setelah sepuluh menit membuat segel, dia masih belum menyelesaikan segelnya. Baru setelah dua menit lagi, segel yang dia buat diudara akhirnya selesai dan langsung bergerak menuju kubus emas di depannya.

Segel itu lalu menutupi seluruh permukaan kubus emas itu, segel dibuat oleh Mu Feng terus berubah bentuk saat menyatu dengan Kubus di depannya, setelah beberapa menit akhirnya segel itu berhenti bergerak dan ruangan tempat Mu Feng berada bergetar.

Kubus emas yang ada di depan Mu Feng lalu terangkat ke udara dan memperlihatkan rak buku berwarna hitam di dalamnya. Rak buku itu berbeda dengan rak buku yang ada di ruangan ini maupun yang ada di perpustakaan luar karena bentuknya sangat kecil jika dibandingkan dengan rak buku lain yang sanggup menyimpan ribuan buku sekaligus. Rak buku ini hanya menyimpan kurang dari dua puluh buku dan disusun dengan sekat antar bukunya, berbeda dengan rak buku lain yang diisi buku yang sangat banyak yang menyebabkan tidak ada lagi sekat antar buku-buku yang tersimpan.

"Meskipun semua yang aku simpan adalah formula Pil dan teknik yang paling lemahnya berada di peringkat langit... "

"Tapi jika dibanding dengan semua teknik yang ada di dalam rak buku kecil ini... "

"Semua itu tidak ada apa-apanya! " Kata Mu Feng dengan bangga.

"Semua teknik yang ada di dalam sini adalah mahakarya yang aku buat sendiri dan beberapa aku buat dengan bantuan guruku... meskipun peringkatnya tidak ada yang berada di tingkat surga tapi... "

"Semua teknik ini akan berevolusi terus menerus mengikuti tingkat kekuatan pemakainya dan tingkat pemahaman pemakainya! "

"Satu teknik pertahanan yang ada di sini saja bisa menghancurkan serangan teknik tingkat Surga puncak saat aku berada di puncak kekuatanku dulu! " Kata Mu Feng sambil tertawa.

"Jika aku menggunakan semua teknik yang ada di sini... "

"Pertarunganku akan menjadi sangat membosankan karena teknik ini aku persiapkan untuk pertarungan di alam dewa... "

"Tapi tidak dengan teknik ini" Mu Feng lalu mengambil satu teknik dari rak buku yang memiliki nama di bagian sampul bukunya "Teknik Seribu Jiwa"

"Teknik Seribu Jiwa inilah yang membuatku masih bisa melakukan penelitian meskipun sudah dibatasi oleh guru... "

"Dengan teknik ini aku bisa membelah jiwaku menjadi beberapa bagian yang tiap bagiannya memiliki kesadarannya masing-masing"

"Tiap Jiwa terhubung dengan jiwa utamaku yang membuat aku akan mengetahui apa yang dilakukan setiap jiwa... "

"Dengan teknik ini aku juga bisa melakukan banyak pekerjaan sekaligus tanpa harus mengganggu latihanku"

"Dasar dari teknik ini adalah teknik iblis yang aku temukan di salah satu klan iblis yang aku hancurkan dan para iblis menganggap teknik ini dengan sebutan teknik terlarang"

"Teknik ini termasuk dalam kategori teknik terlarang karena jika jiwa orang yang menggunakannya tidak cukup kuat... "

"Maka jiwa utamanya akan menjadi tidak stabil dan jiwa yang lainnya juga akan menjadi tidak terkendali dan kemungkinan terburuknya adalah... "

"Jiwa orang yang berlatih teknik ini akan hancur... dengan kata lain mereka akan mati... dan saat jiwa orang itu hancur... maka dia tidak akan bisa memasuki roda reinkarnasi lagi selamanya dan benar-benar mati"

"Meskipun sudah aku sempurnakan tapi bahaya itu masih ada jika aku tidak hati-hati"

"Aku akan tetap aman jika aku tidak terlalu memaksakan jiwaku" Mu Feng lalu membaca seluruh isi dari teknik seribu jiwa dan setelah selesai membaca dia langsung meletakkan teknik itu kembali ke rak buku dan menutup kembali rak buku itu dengan kubus emas dan juga menutup kembali seluruh ruangan itu.

Dia lalu keluar dari dalam pikirannya dan tubuh aslinya tiba-tiba membuka mata 'Aku akan berlatih teknik itu di dalam pagoda' Kata Mu Feng dalam hati, dia lalu berdiri dari duduknya.

"Mu Fan, kau lanjutkan latihanmu... aku akan masuk ke dalam pagoda sebentar untuk melakukan sesuatu... "

"Jika kau mendengar suaraku dari dalam pagoda... jangan coba-coba masuk ke dalam... jika tidak... "

"Latihanmu akan aku tingkatkan sepuluh kali lipat... ingat itu" Kata Mu Feng dengan tegas.

"Sepuluh kali... " Mu Fan langsung tersentak dan memilih untuk mengikuti perintah Mu Feng.

Mu Feng lalu berjalan masuk ke dalam pagoda dan memasang restriksi di seluruh pagoda agar tidak ada yang dapat mengganggunya saat sedang berlatih karena jika konsentrasinya hilang saat membagi jiwanya, jiwanya pasti akan mendapat cedera yang sangat serius dan cedera jiwa berbeda dengan cedera tubuh yang bisa sembuh dengan waktu singkat, jika jiwanya cedera saat melakukan pembagian jiwa, waktu yang dia butuh kan untuk pulih bisa lebih dari lima tahun dan jika sembuh pun, jiwanya tidak akan kembali ke kondisi puncak. Oleh karena itu dia memakai segala cara agar itu tidak terjadi.

Restriksi yang Mu Feng buat bukan hanya restriksi pertahanan tapi restriksi yang berfungsi sebagai peredam suara. Jadi suara dari luar tidak akan masuk ke dalam pagoda.

Setelah beberapa saat Mu Feng akhirnya menyelesaikan semua restriksinya "Sekarang aku bisa memulai latihanku" Mu Feng lalu berjalan ke lantai dua pagoda dan duduk di lantainya.

Mu Feng langsung memejamkan matanya dan membuat tubuhnya setenang mungkin 'Saatnya aku mulai' Kata Mu Feng dalam hati.

Jiwa yang ada di dalam tubuh Mu Feng tiba-tiba bergetar hebat dan terlihat seperti ada yang menarik kedua tangan jiwa Mu Feng yang mengakibatkan jiwanya tertarik dari dua sisi.

'Meskipun aku sudah merasakan ini di kehidupanku sebelumnya tapi aku masih tidak bisa membiasakan diri dengan rasa sakit gila ini! ' Kata Mu Feng dalam hati. Dia berusaha sekuat tenaga menahan rasa sakit yang dia rasakan yang membuat tubuhnya langsung banjir dengan keringat.

'Aku tidak bisa menahannya lagi! ' "AGHH!!! " Mu Feng berteriak sangat kencang karena rasa sakit di jiwanya akibat proses pembagian jiwa.

Jiwa Mu Feng terus menerus tertarik ke kedua sisi dan setelah jiwanya sudah tidak bisa menahan tarikannya lagi, bagian kepala jiwanya terlihat robekan kecil yang langsung membuat Mu Feng berteriak lebih kencang "AGGHH!!! "

"AGH!!! " dari luar pagoda terdengar suara teriakan Mu Feng yang membuat Mu Fan terkejut dan langsung menatap ke arah pagoda "Pemimpin Muda?! " Dia langsung berlari menuju pintu pagoda akan tetapi dia tiba-tiba berhenti karena mengingat perkataan Mu Feng sebelumnya yang melarangnya untuk mendekati pagoda "Apa dia benar-benar tidak apa-apa?! " Mu Fan memilih untuk menghentikan latihannya sementara untuk berjaga-jaga kalau Mu Feng membutuhkan bantuannya.

Di lantai kedua pagoda, Mu Feng terus berteriak tanpa henti saat Jiwanya mulai membelah. Meskipun dia sudah memasang restriksi untuk meredam suara tapi masih ada sebagian kecil dari suara teriakannya yang keluar dari pagoda karena teriakannya terlalu kencang yang membuat restriksi tidak berhasil menahannya.

'Ini masih belum setengah jalan tapi rasa sakitnya sudah seperti ini! " Kata Mu Feng dalam hati.

Proses itu terus berjalan lebih dari tiga puluh menit dan masih setengah jalan, meskipun itu hanya tiga puluh menit tapi bagi Mu Feng itu sudah terasa sangatlah lama karena baginya waktu berjalan sangat lambat saat ini.

Rasa sakit dari proses pembagian jiwa ini bisa dibilang hampir mendekati rasa sakit yang dia rasakan saat dia pertama kali berlatih teknik Chaos Devouring.

Jiwa Mu Feng sudah terbelah setengahnya dan hanya menyisakan bagian dadanya yang masih menempel satu sama lain 'Aku sudah tidak bisa menahannya lebih lama lagi! Aku harus mempercepat prosesnya' Kata Mu Feng dalam hati, dia menambah kekuatan yang menarik jiwanya menjadi dua kali lipat yang membuat proses pembelahan jiwanya menjadi lebih cepat dari sebelumnya tapi rasa sakit yang dia rasakan bertambah menjadi beberapa kali lipat juga "AAGGRRHH!!!" seluruh pagoda bergetar akibat teriakan Mu Feng yang sangat kencang.

"AGRH!!! " suara Mu Feng kembali terdengar di luar pagoda yang membuat Mu Fan kembali terkejut "Aku tidak peduli lagi dengan tambahan latihan itu! Aku akan masuk ke dalam pagoda untuk mengecek! " Mu Fan langsung berlari untuk memasuki pagoda akan tetapi saat dia mau membuka pintu pagoda, tangannya di tahan oleh dinding tak terlihat yang mencegahnya untuk masuk "Dinding apa ini?! " Tanya Mu Fan yang kebingungan.

Dia memukul-mukul dinding itu tapi tidak terjadi apa pun "Aku akan mencoba menghancurkan ini dengan kekuatan penuhku" Mu Fan lalu berlari ke dua pohon yang Mu Feng tanamkan energinya.

Dia lalu menyentuh simbol yang ada di salah satu pohon untuk melepas segel yang ada di meridian miliknya dan langsung menyentuh segel di pohon kedua untuk mengembalikan tubuhnya ke kondisi puncak. Setelah tubuhnya pulih, Mu Fan melepas seluruh gelang pemberat yang ada di tubuhnya dan mengeluarkan pedangnya dari cincin penyimpanannya "Aku tidak percaya kekuatanku sekarang tidak bisa menghancurkan penghalang itu! " Mu Fan langsung berlari dan menebaskan pedangnya di dinding penghalang pagoda akan tetapi dinding penghalang sama sekali tidak bergeming dan tubuhnya malah terpental akibat serangannya sendiri.

"Aku pasti akan menghancurkan penghalang ini dan menyelamatkan pemimpin muda! " kata Mu Fan sambil meludahkan darah yang ada di mulutnya. Mu Fan terus-terusan menyerang dinding penghalang pagoda meskipun hasilnya malah dirinya yang terluka.

Di dalam Pagoda masih terdengar suara teriakan Mu Feng yang tiap detik semakin kencang 'Sedikit lagi!!! ' Kata Mu Feng yang merasakan hanya sepuluh benang kecil yang tersisa sebelum jiwanya terbelah sempurna.

Sembilan benang, delapan benang, tujuh, enam, lima, empat, tiga, dua, satu benang tersisa sebelum Jiwanya terbelah sempurna "Benang terakhir!!! " Teriak Mu Feng dan saat itu juga benang terakhir akhirnya putus dan jiwa Mu Feng terbelah menjadi dua.

Mu Feng langsung terbaring di lantai dengan nafas yang terengah-engah "Hah... hah... rasa sakit di saat terakhir tadi melebihi rasa sakit yang aku rasakan saat membelah jiwaku di kehidupan sebelumnya dan bahkan...melebihi rasa sakit saat pertama kali berlatih teknik Chaos Devouring... " Kata Mu Feng dengan lega.

"Saatnya aku memulihkan jiwa utamaku dan bagian jiwa milikku... untung saja aku masih memiliki energi dari gabungan sepuluh inti Api Surgawi... jika tidak aku mustahil menggunakan teknik ini tanpa meracik Pil sebelumnya... " Kata Mu Feng.

Meskipun jika dilihat kalau kedua bagian jiwanya terbelah secara sempurna tapi kekuatan jiwa yang terkandung di dalam kedua bagian sangatlah berbeda, jiwa utama menyimpan tujuh puluh persen total kekuatan jiwa Mu Feng dan juga menyimpan Origin Flame yang ada di kening jiwa utamanya, sedangkan tiga puluh persen yang lain terdapat di bagian jiwa satunya.

Dia lalu menyalurkan energi dari gabungan sepuluh Inti Api Surgawi untuk memulihkan jiwanya tapi sebelum energi itu menyentuh kedua bagian jiwa Mu Feng, Origin Flame yang ada di kening jiwa utamanya tiba-tiba aktif dengan sendirinya dan menutupi seluruh bagian jiwa utamanya yang hanya tersisa setengah lalu ikut menutupi bagian jiwa Mu Feng satunya.

Próximo capítulo