Sementara itu, tak ada bedanya dengan Alona. Sejak hubungannya dengan Kenzo berakhir, hari-hari yang selalu di lalui selalu hampa.
Entah kenapa sejak hubungannya dengan Kenzo berakhir, seakan datang begitu banyak silih berganti laki-laki yang tak kalah tampan dan baik menghampiri Alona.
Namun, tetap saja. Berulang kali Alona mencoba membuka hati, selalu saja gagal dan mengurungkannya lantaran semua kenangan tentang Kenzo masih saja terbayang nyata di benaknya.
"Hah, kenapa begitu sulit? Kenapa sampai detik ini aku masih belum bisa membuka hatiku sendiri, aku belum bisa membuang setiap kenangan indah bersama Kenzo."
Meski begitu, Alona tidak mau menyerah. Dia tetap berusaha membangun hati dan pikirannya untuk bisa melupakan Kenzo yang tidak mungkin lagi bersama dengannya.
Pagi ini, Alona hendak pergi ke hotel tempatnya bekerja seperti biasa. Ayu dan Alona sudah siap pergi bersama, dan Ayu menghentikan langkahnya segera begitu melihat Alona memasang wajah cemberut pagi ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com