Akhirnya pun malam ini, Kenzo meluapkan kembali segala tangisan, asa dan dukanya pada Alona yang sudah berusaha dia tahan dan pendam setelah kepergian sang ayah. Dengan setia Alona menemani Kenzo dalam meluapkan segalanya meski hanya melalui suara saja. Sampai akhirnya Kenzo terlelap dalam tidurnya, sudah berhari-hari dia tidak tidur lantaran terus di hantui kesedihan yang mendalam.
Waktu terus berjalan begitu cepat, tiga bulan sudah berlalu kepergian ayah Kenzo, bukan waktu yang mudah untuk Kenzo menyembuhkan kepedihannya dari rasa duka. Namun, dia harus tetap menjalani hari-harinya, dia harus kuat, dia harus tetap menjalani aktivitasnya seperti sedia kala. Meski semua sudah tidak sama lagi seperti biasanya.
"Ken, sarapan dulu, Nak!" panggil sang nenek.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com