"Kau hanya akan mempercepat pembekuanmu, berani sekali kau masuk ke dalam area ku". Suara dingin yang sangat terkenal keluar dari mulut pangeran Zenta. Tatapan dinginnya menambah suasana tegang dia tas arena.
"Membeku!".
Pangeran Zenta sudah mengarahkan tangan kanannya kepada wanita seksi yang terjebak oleh esnya, lalu perlahan menutup telapak tangannya yang terbuka.
"Wussst".
Dalam sekejap seluruh tubuh wanita seksi itu membeku, bahkan ekspresinya masih menunjukkan ketakutan ketika berada di dalam balok es.
"Sial! Kita benar-benar melupakan satu hal itu". Ketua dari kelompok wanita seksi hanya bisa menggelengkan kepala benar-benar tidak menyangka kalau pangeran Zenta bisa mengambil kesempatan dalam momen tersebut.
Kini keadaan pun menjadi seimbang kembali, para penonton yang melihat itu, khususnya para gadis tentu langsung terkesima oleh penampilan Pangeran Zenta yang begitu cemerlang. Suara sorakan pun tidak bisa di sembunyikan.
"Ayo kita mulai lagi".
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com