Aura itu semakin melebar hingga 3-4 meter, membuat tanah tempatnya berdiri mulai pecah dan hancur berkeping-keping, seolah dia adalah batu terberat yang jatuh dari ketinggian.
Para penyihir yang berada di belakangnya hanya bisa melotot dan bergidik ngeri, bahkan setengah dari mereka langsung merasakan kakinya melemas dan hampir ambruk.
"Ketua! maaf telah merepotkan anda, sebagai penyihir terpilih, kami harusnya tidak seperti ini." Para pasukan penyihir mulai bangkit dan tubuh mereka pun langsung di selimuti aura yang luar biasa.
Melihat semangat para pasukan, kedua kesatria sihir tersenyum tipis, "Kalian harusnya melakukan lebih awal." Gumam Ryuta yang langsung mengangkat tangannya.
"Serang!"
Teriak Ryuta, suaranya menggelegar seolah petir sedang mengamuk di langit.
"Yeaaaa ... Yaaaa!"
Para penyihir langsung mencabut senjata mereka dan melesat secara bersamaan.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com