"Hmm, lumayan! Tapi jangan sombong dulu bocah, ini baru permulaan!". Gumam Lin yang sedang mengendalikan cambuk cahaya kuningnya.
"Burrrg ... Burrrg".
Sesaat kemudian, tanah tempat mereka berdiri mulai bergetar hebat, lalu ratusan ratusan cahaya yang sama pun muncul dari dalam tanah.
"Brengsek! Semuanya hati-hati!". Teriak Noel dengan sangat khawatir sambil membuat gelembung pelindung yang menyelimuti dirinya dan juga Artha.
"Hehe, Percuma saja, kalian pikir sedang berdiri di mana sekarang? Aku sudah mengelilingi tempat ini dengan jurus ku, tidak ada satu pun yang bisa keluar hidup-hidup". Balas Lin dengan senyuman miring.
"Sreckkk ... sreeeck".
Kini puluhan penyihir generasi muda yang terlambat membuat pelindung langsung tertusuk oleh cambuk-cambuk yang keluar dari dalam tanah.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com