Setelah Dona memeriksa keadaan Syahera, ia pun menjelaskan.
"Kandungannya baik-baik saja. Sepertinya, istrimu terlalu tegang, sehingga dinding rahimnya berkontraksi untuk menolak."
Syahera memejamkan mata. Ia memang sangat tegang tadi. Saat ini, ia sedang hamil, hingga ia takut mempengaruhi keadaan bayi di dalam perutnya.
"Terima kasih, Don. Maaf, mengganggu malam-malam begini."
"Santai saja. By the way, selamat atas pernikahan kalian. Maaf, aku sangat sibuk di rumah sakit, hingga melewatkan pesta pernikahan kalian."
"Tidak apa-apa. Aku mengerti bagaimana sibuknya Ibu Dokter yang satu ini," seloroh Ken. "Sekali lagi, terima kasih."
"Sama-sama, Ken. Aku pamit ya," ucap Dona.
Ken mengantar sampai ke pintu, melihat Dona masuk ke dalam lift lalu Ken kembali ke kamar. Ia tidak tahu, apa yang membuat Syahera begitu tegang? Ia ingin bertanya padanya, tetapi wanita itu seperti sengaja menghindar.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com