Ratu duduk di antara Tristan dan Syahera. Di ruang tamu, mereka berkumpul menunggu keluarga yang lainnya tiba. Haruna sedang membuat susu coklat hangat untuk Kiara.
Sampai saat ini, ia masih ingat minuman kesukaan Kiara. Entah, apakah minuman kesukaan gadis kecil itu masih sama seperti dulu atau sudah berubah. Ia membawa segelas susu coklat hangat, es jeruk, dan kopi susu untuk Tristan.
"Diminum, Sayang," ucap Haruna.
"Terima kasih, Ma," jawab Ratu dengan canggung. Ia masih belum terbiasa memanggil Haruna dengan sebutan 'Mama'.
"Pah, tolong telepon Raja. Suruh dia pulang karena kita akan makan siang bersama hari ini. Sebentar lagi, Vivi dan Yuka datang. Tidak enak kalau mereka harus menunggu Raja," ucap Haruna.
"Oke. Papa telepon Raja dulu." Tristan pergi ke teras untuk menelepon. Sejak mengetahui Ratu adalah Kiara, mereka tidak ada yang mengingat hubungan asmara antara gadis itu dengan Raja.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com