webnovel

Melarikan diri

Setelah menulis surat, ia menelepon Christian.

"Halo, Christ," ucap Haruna saat teleponnya tersambung.

"Halo, Haruna. Tumben menelpon malam-malam. Ada apa?" tanya Christian dari seberang telepon. Suaranya terdengar serak, sepertinya ia sudah tidur dan terbangun karena Haruna meneleponnya.

"Bisa datang ke rumahku besok pagi?"

"Sekarang juga bisa." 

"Jangan! Mau apa malam-malam ke rumahku?"

"Meminta aku datang pagi-pagi, apa kita akan berangkat ke kantor bersama? Kamu di rumah Tristan, memangnya tidak berangkat ke kantor dengan Tristan?"

"Tidak. Aku sedang di rumah Mama. Jadi, besok datang, ya!"

"Iya, siap."

"Selamat malam, Christ."

"Selamat malam, Haruna."

Tutt! Tutt!

Panggilan terputus, lebih tepatnya diputus oleh Haruna. Ia berbaring di sofa dan memejamkan mata. Ia harap air matanya tidak akan keluar jika ia menutup mata. Namun, air mata itu tetap menerobos keluar dari kedua sudut matanya.

"Mama!" Kiara memanggil dengan suara khasnya yang cempreng.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo