webnovel

part 12

Taehyung terbangun lebih dulu pagi ini karena sinar mentari yang masuk dari celah horden yang menutupi pintu balkon mengusik tidurnya. Ia merasakan tubuh polosnya bersentuhan dengan sesuatu yang halus dan hangat. Ia pun menoleh ke arah sampingnya dan tersenyum saat netra nya menangkap sesuatu yang indah berada di dalam pelukannya.

"Selamat pagi sayang!"

𝘾𝙪𝙥

Yang taehyung maksud indah adalah istrinya, Kim jimin.

Ia semakin mengeratkan pelukannya pada tubuh polos istrinya yang masih terlelap. Tubuh mereka sama-sama polos karena semalam pasutri itu menghabiskan malam panas mereka selama 5 ronde tanpa jeda. Akibat kerinduan mereka selama satu minggu yang rela tinggal berjauhan karena suatu pekerjaan.

𝙏𝙞𝙣𝙜

Sebuah pesan masuk ke ponsel taehyung. Dan taehyung segera meraih ponselnya yang berada di atas nakas samping tempat tidurnya.

Taehyung pun membuka pesan itu namun, saat taehyung membuka besan itu ia di buat terkejut dengan apa yang ia lihat.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

*𝘚𝘦𝘯𝘥 𝘱𝘪𝘤𝘵𝘶𝘳𝘦*

Taehyung begitu terkejut saat menemukan sebuah foto yang tampak aneh dimana seseorang tengah tertidur tanpa atasan atau telanjang? entahlah karena tubuhnya tengah terbalut selimut dan hanya menampilkan bahunya dan wajahnya hanya terlihat setengah tertutup oleh selimut dan taehyung semakin terkejut karena wajah orang yang ada di foto itu sangat mirip dengan istrinya.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝚂𝚒𝚊𝚙𝚊 𝚒𝚗𝚒?

𝚋𝚞𝚔𝚊𝚗𝚔𝚊𝚑 𝚒𝚗𝚒 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚢𝚊 𝚒𝚝𝚞 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚖𝚞 𝚍𝚎𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚏𝚘𝚝𝚘 𝚒𝚝𝚞?!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙺𝚊𝚞 𝚙𝚊𝚜𝚝𝚒 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚊𝚙𝚊 𝚖𝚊𝚔𝚜𝚞𝚍𝚔𝚞 𝚍𝚊𝚗..

𝚘𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚖𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚊𝚍𝚊 𝚕𝚊𝚐𝚒😁

*send picture*

kali ini sebuah foto dimana seseorang membuka kancing celana seseorang di bawahnya. baju itu, baju yang di pakai seseorang yang ada di foto itu adalah baju kesayangan jimin nya. dia sangat tahu hal kecil tentang jimin nya dan taehyung pun semakin tersulut amarahnya.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝙱𝚁𝙴𝙽𝙶𝚂𝙴𝙺!!

𝚂𝙸𝙰𝙿𝙰 𝙺𝙰𝚄 𝚂𝙸𝙰𝙻𝙰𝙽!!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙐𝙣𝙠𝙣𝙤𝙬𝙣 𝙣𝙪𝙢𝙗𝙚𝙧

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚃𝚊𝚗𝚢𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚙𝚊𝚍𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚖𝚞

𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚊𝚗𝚒𝚜 𝚒𝚝𝚞

𝚊𝚑... 𝚊𝚔𝚞 𝚓𝚊𝚍𝚒 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊..

Saat ini taehyung merasa sakit hati dengan apa yang ia lihat. Dengan perasaan emosi ia beranjak dari ranjangnya dan masuk ke dalam kamar mandi. Jimin yang merasakan gerakan tiba-tiba dari sebelahnya akhirnya terbangun.

"Hyung?" Ucapnya dengan suara serak khas orang yang baru bangun tidur. Jimin pun mendudukkan tubuhnya di sisi ranjang sambil menarik selimutnya untuk menutupi tubuh bagian bawahnya.

Jimin beranjak dari duduknya berjalan ke arah kamar mandi dan mengetuk pintunya.

𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠 𝙏𝙤𝙠

"Hyung? Apa kau akan ke kantor hari ini?" Hening. Tak ada jawaban.

"Hyung?"

𝘾𝙚𝙠𝙡𝙚𝙠

Pintu pun terbuka. Taehyung keluar dengan pakaian santainya sepertinya ia libur hari ini. Namun ada yang berbeda, jimin mengernyit saat melihat taehyung mengeraskan rahangnya seperti menahan amarahnya.

"Hyung? Hyung kenapa? Apa yang....

𝙋𝙡𝙖𝙠

𝘽𝙧𝙪𝙠𝙠

Ucapan jimin terhenti saat satu tamparan keras melayang ke pipinya hingga ia terjatuh kelantai. Jimin diam menatap lantai kamarnya dengan mata berkaca-kaca dengan satu tangannya menyentuh pipinya yang terasa panas akibat tamparan keras dari tangan besar suaminya. Ia tak mengerti apa yang terjadi sebenarnya hingga suaminya tega melakukan hal sekasar itu padanya karena jimin sangat yakin tak pernah melakukan kesalahan apapun.

"Kau benar-benar membuatku kecewa jimin." Jimin menoleh pada taehyung dengan air mata yang telah membasahi pipinya.

"Apa maksudmu hyung?" Jimin yang tak mengerti pun mempertanyakan apa yang di maksud suaminya. Taehyung tertawa remeh ke arah jimin yang tak paham dengan situasi saat ini.

"Cih! Kau benar-benar menjijikan jimin. Apa kurang cinta yang ku berikan selama ini? Apa masih kurang sentuhan dan kenikmatan yang ku berikan pada lubang mu hah?! Sampai kau melakukannya dengan orang lain di belakangku?!!" Ucapan taehyung pun meninggi di akhir kalimatnya. Jimin masih tak mengerti dengan apa yang sebenarnya di ucapkan suaminya.

"Apa maksudmu hyung? apa yang kau maksud dengan aku melakukan dengan orang lain?" Taehyung semakin geram saat jimin berlagak bodoh dan tak tahu apa-apa. Taehyung pun menarik kasar rambut jimin dan membuat jimin berdiri dari duduknya membuat selimut yang menutupi tubuh bawahnya terlepas.

"Akhhh.. H-hyung s-sakit." Jimin meringis kesakitan saat taehyung menarik rambutnya dengan kasar.

"Kau lihat ini brengsek! Lihat ini kau yang sedang tertidur di atas ranjang hotel! Dan lihat yang ini!" Setelah memperlihatkan foto itu, Taehyung yang diliputi emosi terlihat seperti orang kerasukan dengan tega dan tanpa perasaan, taehyung melempar tubuh jimin kebawah lantai dingin kamar mereka dengan menarik rambut jimin. Tubuh mungil itu terlempar jauh hingga punggung jimin membentur sudut meja.

𝘽𝙧𝙪𝙜𝙝

"Akh!" Jimin memejamkan matanya merasakan sakit yang amat sakit pada punggungnya terlihat jelas punggung atasnya terdapat luka memar.

Jimin merintih kesakitan ia tak pernah menduga suaminya akan melakukan kekerasan padanya hanya karena sebuah foto yang belum tentu kebenarannya.

"Cih!" Taehyung meninggalkan jimin begitu saja tanpa menghiraukan keadaan jimin yang mengenaskan.

"H-hyung.." Lirih jimin hampir tak terdengar. Jimin meringis merasakan sakit pada punggungnya saat ia berusaha bangkit dari posisinya saat ini. Meski rasa sakit itu membuatnya hampir  limbung kembali namun ia berusaha agar ia tetap berdiri dengan tangannya berpegangan pada apapun yang ada di dekatnya.

"A-aku harus membuat tae hyung percaya padaku jika aku tak melakukan apa pun dengan orang lain. Sshh.." monolognya sambil meringis kesakitan.

𝙎𝙠𝙞𝙥

"H-hyung?" Jimin sedang menghampiri taehyung di kamar tamu. Terlihat taehyung tengah sibuk dengan tumpukan berkas di atas ranjang itu.

Jimin mencoba mendekat ia ingin menjelaskannya karena ia tak pernah berbuat yang tak pantas di belakang suaminya itu.

"Mau apa kau?" Ucap taehyung dingin.

"Hyung, aku ingin menjelaskan kesalahpahaman ini."

"Tidak butuh karena semuanya sudah jelas. Pergi sekarang dari kamar ini. Atau kau mau aku mengusir mu dari rumah ini?"

"Hyung! Ku mohon aku akan menjelaskannya! Karena aku tak pernah melakukannya."

"Bullshit! Ada buktinya kau tak ingat hum? Sudah cukup! Pergi dari kamar ini!"

"Hyung!"

"PERGI!!!" jimin pun membeku di tempat , ia tak pernah sekali pun suaminya membentaknya seperti itu. Jimin pun menurut perlahan ia melangkah mundur kemudian membalikkan tubuhnya melangkah keluar dari kamar itu. Jimin menutup mulutnya tak percaya kini ia menangis sesenggukan karena melihat kemurkaan suaminya atas semua kesalahan yang tak pernah ia perbuat. Sungguh sakit hatinya saat ini sebegitu tak percaya suaminya pada dirinya hingga tega berbuat kasar padanya.

Jimin pun berlari keluar rumah tak lupa membawa dompet dan kunci mobilnya. Ia berlari ke arah garasinya dan masuk ke dalam mobil mercedes benz berwarna putih miliknya. Menyalakan mesin mobilnya dan kemudian mengeluarkannya dari garasi rumah hingga keluar dari gerbang rumahnya. Dengan cepat memutar kemudinya kearah jalan dan melesat begitu saja pergi dari area rumahnya.

•••

Jungkook saat ini terlihat sangat senang pagi ini. Entah apa yang membuatnya seperti itu membuat Wonwoo yang saat ini baru saja keluar dari kamarnya melihat adiknya seperti itu bergidik ngeri.

"Hei Rabbit! Kau kerasukan ya?!"

"Sstt.. Jangan mengganggu!"

"Wah dasar! Kalau kau bukan kerasukan lagi, memang sudah gila!!" Wonwoo pun pergi begitu saja keluar dari rumah itu meninggalkan jungkook dengan senyum lebarnya.

"Sebentar lagi sayang.." Ucapnya dengan salah satu ujung bibir yang tertarik keatas menciptakan seringai tipisnya.

•••

Taehyung mengusap wajahnya kasar. Ia merasa bersalah pada apa yang dia lakukan pada istrinya tadi. Hingga ia tak mengenali dirinya sendiri yang tega bersikap kasar pada jimin.

"Ya tuhan.. Kenapa aku tak mau mendengar pembelaan diri dan penjelasan darinya lebih dulu. Bahkan aku yang menikahinya selama ini tak bisa percaya pada istriku sendiri? Bukankah aku sudah mengenal baik luar dan dalam segala sikap dan sifatnya! Kenapa aku tega melukainya sampai seperti itu?! Ya tuhan..!!" Taehyung kembali mengusap wajahnya kasar. Ia pun melihat jam dinding di kamar itu. Jam menunjukkan pukul 10.21am ternyata sudah 4 jam ia berkutat dengan berkas-berkas di meja depan sofa kamar itu meski pikirannya tak fokus namun taehyung berusaha mencoba mengabaikan pikiran kacaunya dengan mengalihkannya dengan cara melakukan pekerjaan kantornya yang sempat di kirimkan sekertaris nya kemarin malam.

Taehyung pun beranjak dari sofa, melangkah keluar dari kamar untuk mencari sosok mungil yang ia cintai.

"Jimin?"

𝘏𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨

"Baby!"

𝘏𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨

"Jimin? Kau dimana?" Taehyung pun mencari sosok mungil istrinya dari kamarnya dengan sang istri, kamar mandi, dapur, halaman belakang, ruang keluarga. Setiap sudut rumah itu telah ia sambangi namun tak menemukan sosok yang ia cari.

Taehyung mulai panik saat tak menemukan sosok istrinya di manapun hingga ia teringat akan satu hal. Ia pun berlari kearah garasi mobilnya.

'𝘛𝘪𝘥𝘢𝘬 𝘢𝘥𝘢'

Mobil jimin tak ada di dalam garasi. Namun ia segera menenangkan dirinya terlebih dulu dan mengambil ponselnya yang ada di dalam sakunya.

"𝘖𝘬, 𝘵𝘦𝘯𝘢𝘯𝘨 𝘥𝘶𝘭𝘶 𝘯𝘦.. 𝘑𝘢𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘢𝘯𝘪𝘬 𝘩𝘶𝘧𝘧𝘧𝘵𝘵.."

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙱𝚘𝚐𝚞𝚖?

𝙰𝚙𝚊 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚜𝚊𝚗𝚊?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚃𝚞𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚖?

𝚝𝚞𝚊𝚗 𝙹𝚒𝚖𝚒𝚗 𝚊𝚍𝚊 𝚍𝚒 𝚛𝚞𝚜𝚗𝚐𝚊𝚗𝚗𝚢𝚊 𝚝𝚞𝚊𝚗.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙰𝚑.. 𝚜𝚢𝚞𝚔𝚞𝚛𝚕𝚊𝚑

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙰𝚙𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚙𝚎𝚛𝚕𝚞

𝚃𝚘𝚕𝚘𝚗𝚐 𝚊𝚠𝚊𝚜𝚒 𝚒𝚜𝚝𝚛𝚒𝚔𝚞

𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚒𝚊 𝚔𝚎𝚕𝚞𝚊𝚛 𝚍𝚊𝚛𝚒 𝚋𝚞𝚝𝚒𝚔 𝚒𝚔𝚞𝚝𝚒 𝚍𝚒𝚊

𝚝𝚊𝚙𝚒, 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚒𝚊 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚎𝚝𝚊𝚑𝚞𝚒𝚗𝚢𝚊

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙺𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚋𝚘𝚕𝚎𝚑 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚞𝚗𝚝𝚞𝚔 𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚞𝚊𝚗?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚊𝚍𝚊, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚊𝚜𝚝𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞

𝚍𝚊𝚗 𝚜𝚊𝚝𝚞 𝚕𝚊𝚐𝚒 𝚕𝚊𝚙𝚘𝚛𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚊𝚍𝚊𝚔𝚞 𝚓𝚒𝚔𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚜𝚎𝚜𝚞𝚊𝚝𝚞 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚗𝚎𝚑

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚗𝚎 𝚝𝚞𝚊𝚗

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚎𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊

𝚍𝚊𝚗 𝚃𝚎𝚛𝚒𝚖𝚊 𝚔𝚊𝚜𝚒𝚑 𝚋𝚘𝚐𝚞𝚖

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙋𝙖𝙧𝙠 𝘽𝙤𝙜𝙪𝙢

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙽𝚎 𝚝𝚞𝚊𝚗 𝙺𝚒𝚖

𝙏𝘽𝘾

Próximo capítulo