webnovel

part 9

Pukul 3 sore jimin telah kembali dari butiknya karena beberapa pekerjaannya sudah selesai dan ia pun memilih untuk pulang untuk mengistirahatkan tubuhnya.

Saat ini jimin tengah berjalan menuju supermarket di ujung kompleks kawasan elite rumahnya. Ia ingin membeli beberapa snack dan minuman dingin untuk menemaninya bersantai.

Jimin pun sampai di depan supermarket itu namun saat ia akan masuk ponselnya berbunyi tanda sebuah pesan masuk ke ponselnya.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙔 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚂𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐

𝚂𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚙𝚊? 𝚔𝚎𝚗𝚊𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚊𝚜 𝚙𝚎𝚜𝚊𝚗𝚖𝚞?

𝚊𝚙𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚜𝚒𝚋𝚞𝚔 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐?

𝚋𝚊𝚋𝚢𝚢𝚢!!! 𝚢𝚊𝚔!!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙰𝚑... 𝚜𝚘𝚛𝚛𝚢 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚍𝚒 𝚕𝚞𝚊𝚛.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙔 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙷𝚖𝚖.. 𝙺𝚎𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚜𝚊𝚢𝚊𝚗𝚐?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚂𝚞𝚙𝚎𝚛𝚖𝚊𝚛𝚔𝚎𝚝, 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚖𝚋𝚎𝚕𝚒 𝚋𝚎𝚋𝚎𝚛𝚙𝚊 𝚜𝚗𝚊𝚌𝚔 𝚍𝚊𝚗 𝚖𝚒𝚗𝚞𝚖𝚊𝚗 𝚍𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗.

𝚃𝚊𝚎𝚝𝚊𝚎 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚊𝚙𝚊?

𝙰𝚙𝚊 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚒𝚋𝚞𝚔?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙔 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚃𝚒𝚍𝚊𝚔 𝚋𝚊𝚋𝚢, 𝚊𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚑𝚊𝚝𝚔𝚊𝚗 𝚝𝚞𝚋𝚞𝚑𝚔𝚞 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚗𝚝𝚊𝚛.

𝚕𝚎𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚔𝚊𝚕𝚒 𝚑𝚊𝚛𝚒 𝚒𝚗𝚒 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚊𝚍𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚍𝚒 𝚜𝚒𝚗𝚒, 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚒𝚜𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚌𝚞𝚍𝚕𝚎.

𝙺𝚊𝚞 𝚜𝚎𝚗𝚍𝚒𝚛𝚒, 𝚋𝚊𝚐𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚑𝚊𝚛𝚒𝚖𝚞 𝚋𝚊𝚋𝚢?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚈𝚊𝚑𝚑... 𝚋𝚒𝚊𝚜𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐

𝙰𝚔𝚞 𝚖𝚎𝚛𝚒𝚗𝚍𝚞𝚔𝚊𝚗𝚖𝚞 𝚎𝚘𝚑..

𝙰𝚔𝚞 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚊𝚍𝚊 𝚢𝚊𝚗𝚐 𝚖𝚎𝚗𝚎𝚖𝚊𝚗𝚒 𝚕𝚊𝚐𝚒😭

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙔 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚂𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚋𝚊𝚋𝚢..

𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚜𝚎𝚐𝚎𝚛𝚊 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐.

𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚗𝚎

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝚄𝚐𝚑.. 𝙰𝚔𝚞 𝚜𝚞𝚍𝚊𝚑 𝚝𝚊𝚔 𝚜𝚊𝚋𝚊𝚛 𝚖𝚎𝚗𝚞𝚗𝚐𝚐𝚞𝚖𝚞 𝚙𝚞𝚕𝚊𝚗𝚐.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙈𝙔 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮😘

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚋𝚊𝚋𝚢, 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚊𝚕𝚒 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚎𝚕𝚎𝚜𝚊𝚒𝚔𝚊𝚗 𝚙𝚎𝚔𝚎𝚛𝚓𝚊𝚊𝚗 𝚔𝚞

𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒 𝚜𝚎𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚒𝚍𝚞𝚛 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚐𝚑𝚞𝚋𝚞𝚗𝚐𝚒 𝚖𝚞 𝚕𝚊𝚐𝚒.

𝙸 𝙻𝙾𝚅𝙴 𝚈𝙾𝚄😘

𝚂𝚊𝚛𝚊𝚗𝚐𝚑𝚊𝚎𝚢𝚘 𝚖𝚢 𝚋𝚊𝚋𝚢 boy❤😘

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙈𝙮 𝘿𝙖𝙙𝙙𝙮 😘

𝙽𝚎 𝚑𝚢𝚞𝚗𝚐, 𝚓𝚊𝚐𝚊 𝚔𝚎𝚜𝚎𝚑𝚊𝚝𝚊𝚗 𝚓𝚊𝚗𝚐𝚊𝚗 𝚕𝚞𝚙𝚊 𝚒𝚜𝚝𝚒𝚛𝚊𝚑𝚊𝚝 𝚘𝚔𝚎.

𝙸 𝙻𝙾𝚅𝙴 𝚈𝙾𝚄 𝚃𝙾 😘

𝙽𝚊𝚍𝚘 𝚖𝚢 𝙻𝚘𝚟𝚎𝚕𝚢 😘❤

Jimin pun tersenyum setelah mendapat pesan dari suami tercintanya. Senyumnya tak hilang sampai ia memasuki supermarket itu.

"Selamat datang!!" Sapa salah seorang karyawan di sana. Di balas senyuman oleh jimin yang kini masih dalam moodnya yang baik. Jimin pun mengambil sebuah keranjang di tempat yang sudah tersedia kemudian ia berjalan ke arah rak yang menyediakan berbagai snack yang berjajar. Jimin pun mengambil beberapa merek snack yang ia suka setelah itu ia ketempat lemari pendingin yang menyediakan aneka minuman dingin. Jimin pun mengambil beberapa minuman bersoda dan beberapa kotak susu berperisa strawberry.

"Emm.. Apa lagi ya?" Ucapnya sambil melihat lihat sekitarnya dan netranya berhenti ke tempat ice cream berada.

"Ah!! Ice cream! Hampir saja terlupa.." Ucapnya sambil memukul kepalanya sendiri. Jimin pun melangkah ke arah tempat tersedianya ice cream berada dan ia mengambil 2 pack ice cream strawberry dan vanila. Setelah selesai mendapat yang ia inginkan jimin pun berjalan ke arah kasir untuk membayarnya.

"Semuanya 24.800 won tuan." Ucap wanita yang bekerja di bagian kasir itu.

"Ne sebentar."  Saat jimin akan mengeluarkan credit card nya seseorang di belakang jimin lebih dulu memberikan black cardnya pada petugas kasirnya.

"Pakai ini."

"Eh? Tidak perlu biar ku....  Ucapan jimin terhenti saat melihat siapa yang ada di belakangnya.

"Hai!" Sapa orang yang berada di belakang jimin dengan senyum lebarnya.

"Daniel hyung!" Jimin terkejut pada Daniel teman dari hyungnya yang tiba-tiba ada di sana.

"Sedang apa di sini? Dan hyung tak perlu membayar belanjaan ku biar aku yang membayarnya sendiri.

"Tidak apa-apa. Sekali-sekali aku mentraktir calon adik ipar ku."

"Eh? Benarkah? Apa kalian sudah..." Daniel langsung menunduk dengan aura suramnya dan jimin pun meringis melihat.

"Ah.. Belum ya.." Jimin menggaruk pipinya sambil tersenyum kikuk merasa tak enak dengan pertanyaannya tadi.

"Maaf tuan belanjaannya." Potong penjaga kasir itu.

"Ah ne terima kasih." Jimin pun membawa kantung belanjaannya dan menarik Daniel keluar dari sana.

Kini mereka sedang berjalan ke arah mobil Daniel dan berhenti di depan mobil hyundai sport berwarna hitam milik Daniel itu.

"Hyung apa kau baik-baik saja? Bagaimana kalau mampir ke rumah?" Tawar jimin dan mendapat anggukan lemah dari Daniel. Mereka pun segera masuk ke mobil dan melesat ke rumah jimin yang tak jauh dari sana.

Setelah sampai di depan rumah jimin dan Taehyung, Jimin mengajak Daniel untuk masuk.

Saat ini Daniel sudah berada di dalam rumah Jimin ia duduk di sofa ruang tamu dan jimin berada di dapur. Daniel terlihat tak semangat mengingat Sungwoon yang tak pernah menganggapnya serius dengan ucapannya. Memang Daniel suka sekali bercanda namun untuk urusan perasaannya ia tidak bisa menyepelekannya.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙣

"𝘚𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯-𝘢𝘩 𝘬𝘢𝘶 𝘵𝘢𝘶 𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘪𝘵𝘢 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘣𝘦𝘳𝘵𝘦𝘮𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘫𝘢𝘬 𝘭𝘢𝘮𝘢."

"𝘜𝘩 𝘩𝘶𝘮.." 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯 𝘱𝘶𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘶𝘬 𝘵𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘬𝘢𝘳𝘦𝘯𝘢 𝘪𝘢 𝘭𝘦𝘣𝘪𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱 𝘭𝘢𝘱𝘵𝘰𝘱 𝘥𝘪 𝘥𝘦𝘱𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢.

"𝘠𝘢𝘩.. 𝘋𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯-𝘢𝘩."

"𝘐𝘺𝘢 𝘢𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭. 𝘊𝘦𝘱𝘢𝘵 𝘭𝘢𝘯𝘫𝘶𝘵𝘬𝘢𝘯." 𝘜𝘤𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘢𝘮𝘣𝘪𝘭 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘩𝘢𝘯 𝘵𝘢𝘸𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘦𝘯𝘵𝘢𝘩 𝘢𝘱𝘢 𝘥𝘪 𝘭𝘢𝘺𝘢𝘳 𝘭𝘢𝘱𝘵𝘰𝘱𝘯𝘺𝘢.

"𝘚𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯-𝘢𝘩 𝘢𝘬𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘤𝘪𝘯𝘵𝘢𝘪𝘮𝘶. 𝘈𝘬𝘶 𝘴𝘶𝘥𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘮𝘦𝘯𝘥𝘢𝘮 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘪𝘯𝘪 1 𝘵𝘢𝘩𝘶𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘥𝘢𝘯 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘢𝘳𝘶 𝘣𝘦𝘳𝘢𝘯𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯𝘯𝘺𝘢 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘮𝘶." 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘮𝘢𝘴𝘪𝘩 𝘢𝘴𝘪𝘬 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘬𝘦 𝘭𝘢𝘺𝘢𝘳 𝘪𝘵𝘶.

"𝘚𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯-𝘢𝘩!" 𝘛𝘢𝘯𝘱𝘢 𝘥𝘪 𝘥𝘶𝘨𝘢 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯 𝘵𝘦𝘳𝘵𝘢𝘸𝘢 𝘵𝘦𝘳𝘣𝘢𝘩𝘢𝘬-𝘣𝘢𝘩𝘢𝘬 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘢𝘯𝘨𝘨𝘪𝘭𝘯𝘺𝘢.

"𝘏𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢 𝘰𝘩 𝘢𝘴𝘵𝘢𝘨𝘢.. 𝘏𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢.. 𝘓𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘥𝘪𝘢 𝘭𝘶𝘤𝘶 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘯𝘪𝘭-𝘢𝘩 𝘱𝘦𝘳𝘶𝘵 𝘬𝘶 𝘴𝘢𝘮𝘱𝘢𝘪 𝘴𝘢𝘬𝘪𝘵 𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢𝘩𝘢.."

"𝘗𝘢𝘳𝘬 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯!!" 𝘚𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯 𝘱𝘶𝘯 𝘣𝘶𝘯𝘨𝘬𝘢𝘮 𝘴𝘦𝘵𝘦𝘭𝘢𝘩 𝘮𝘦𝘯𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘮𝘦𝘮𝘣𝘦𝘯𝘵𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢. 𝘐𝘢 𝘵𝘢𝘬 𝘮𝘦𝘯𝘺𝘢𝘯𝘨𝘬𝘢 𝘣𝘢𝘩𝘸𝘢 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘮𝘢𝘳𝘢𝘩 𝘪𝘵𝘶 𝘱𝘢𝘥𝘢𝘯𝘺𝘢.

"𝘒𝘦𝘯𝘢𝘱𝘢 𝘬𝘢𝘶 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘬𝘶 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘣𝘦𝘳𝘤𝘢𝘯𝘥𝘢 𝘥𝘢𝘯 𝘴𝘦𝘭𝘢𝘭𝘶 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯𝘨𝘨𝘢𝘱 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘬𝘢𝘵𝘢𝘬𝘢𝘯 𝘩𝘢𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘶𝘤𝘰𝘯. 𝘒𝘢𝘶 𝘩𝘢𝘳𝘶𝘴 𝘵𝘢𝘶 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯-𝘢𝘩 𝘥𝘪𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘪𝘤𝘢𝘳𝘢 𝘵𝘦𝘯𝘵𝘢𝘯𝘨 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯𝘬𝘶 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘥𝘢𝘬𝘯𝘺𝘢 𝘴𝘦𝘬𝘢𝘭𝘪 𝘴𝘢𝘫𝘢 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘳𝘬𝘢𝘯 𝘬𝘦𝘴𝘶𝘯𝘨𝘨𝘶𝘩𝘢𝘯 𝘥𝘪 𝘴𝘦𝘵𝘪𝘢𝘱 𝘬𝘢𝘵𝘢-𝘬𝘢𝘵𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘢𝘬𝘶 𝘶𝘤𝘢𝘱𝘬𝘢𝘯." 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘱𝘶𝘯 𝘮𝘦𝘯𝘨𝘩𝘦𝘭𝘢 𝘯𝘢𝘧𝘢𝘴𝘯𝘺𝘢 𝘭𝘦𝘭𝘢𝘩.

"𝘚𝘶𝘥𝘢𝘩𝘭𝘢𝘩.. 𝘈𝘬𝘶 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪." 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘱𝘶𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘨𝘪 𝘮𝘦𝘯𝘪𝘯𝘨𝘨𝘢𝘭𝘬𝘢𝘯 𝘴𝘶𝘯𝘨𝘸𝘰𝘰𝘯 𝘥𝘦𝘯𝘨𝘢𝘯 𝘱𝘦𝘳𝘢𝘴𝘢𝘢𝘯 𝘣𝘦𝘳𝘴𝘢𝘭𝘢𝘩 𝘴𝘢𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘭𝘪𝘩𝘢𝘵 𝘋𝘢𝘯𝘪𝘦𝘭 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘴𝘦𝘮𝘱𝘢𝘵 𝘮𝘦𝘯𝘢𝘵𝘢𝘱𝘯𝘺𝘢 𝘬𝘦𝘤𝘦𝘸𝘢.

𝙁𝙡𝙖𝙨𝙝𝙗𝙖𝙘𝙠 𝙤𝙛𝙛

"Argghhhh!" Daniel mengacak rambutnya kasar. Ada perasaan bersalah dihatinya mengingat dia telah membentak Sungwoon namun ia pun tak menampik bahwa sikap Sungwoon juga keterlaluan.

Jimin yang keluar dari dapur pun heran melihat Daniel yang terlihat frustasi. Ada perasaan iba dihatinya melihat Daniel yang ia anggap seperti kakaknya sendiri keadaanya begitu berantakan. Jimin pun menghampirinya kemudian meletakkan minuman dingin dan snack ia beli tadi ke atas meja di depan Daniel dan ia pun duduk di sofa single samping tempat yang di duduki Daniel.

"Hyung, ceritakan apa yang terjadi."

"Waktu itu....

Daniel pun menceritakan semuanya pada jimin apa yang terjadi sebelumnya. Jimin yang mendengarkan cerita Daniel pun hanya bisa berdecak kesal dengan apa yang di lakukan hyungnya.

"Aish... Dasar! Sungwoon hyung tidak pernah peka pada orang lain."

"Ahhh.. Aku jadi putus asa." Daniel merebahkan punggungnya ke sandaran sofa karena merasa lelah.

"Yah... Hyung jangan begitu!"

"Terus aku harus bagaimana jimin? Aish!!" Daniel kembali mengusak rambutnya yang berantakan semakin berantakan. Jimin merasa iba pada Daniel. Inginnya membantu tapi, ia juga bingung sampai...

"Hyung!"

"Hm.." Jawab Daniel lemas. Jimin pun mendekat ke arah telinga Daniel dan membisikkan sesuatu.

Daniel terlihat mengangkat kedua alisnya dan kemudian melihat ke arah jimin saat jimin telah menarik diri dari Daniel. Jimin pun tersenyum dan menaik turunkan alisnya.

"Kau yakin?" Tanya Daniel yang terlihat ragu. Jimin pun mengangguk untuk meyakinkan.

"Hum, coba saja hyung aku yakin pasti berhasil."

"Baiklah akan ku coba." Ucapnya dengan yakin. Setelahnya mereka pun menikmati waktu santai mereka dengan menonton beberapa film action yang di putar oleh jimin.

•••

Ditempat lain, Jungkook saat ini masih berada di kantornya. Sudah pukul 5 sore jungkook masih berkutat dengan berkas-berkas di atas mejanya sesekali memijit pelipisnya karena matanya sudah lelah menatap kertas-kertas dengan ribuan huruf bertinta hitam itu.

"Oh.. Astaga.. Aku sangat lelah!" Jungkook kini memijit belakang lehernya yang terasa kaku.

"Apa dia sudah tidur ya? Ah.. ku coba saja." Jungkook pun mengambil ponselnya yang berada di atas meja kerjanya.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙷𝚊𝚒!!

𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗?

𝚜𝚒𝚋𝚞𝚔?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙴𝚘𝚑? 𝙷𝚊𝚒!!

𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚜𝚎𝚍𝚊𝚗𝚐 𝚋𝚎𝚛𝚜𝚊𝚗𝚝𝚊𝚒.

𝚊𝚍𝚊 𝚊𝚙𝚊?

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚊𝚑... 𝚝𝚒𝚍𝚊𝚔, 𝚊𝚔𝚞 𝚑𝚊𝚗𝚢𝚊 𝚒𝚗𝚐𝚒𝚗 𝚖𝚎𝚗𝚢𝚊𝚙𝚊 𝚜𝚊𝚓𝚊.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚎𝚖..

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗..

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙽𝚍𝚎?

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚊𝚙𝚊 𝚕𝚞𝚜𝚊 𝚔𝚊𝚞 𝚊𝚍𝚊 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞 𝚕𝚞𝚊𝚗𝚐?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚎𝚖.. 𝙸 𝚍𝚘𝚗'𝚝 𝚔𝚗𝚘𝚠.

𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚎𝚕𝚞𝚖 𝚝𝚊𝚑𝚞 𝚔𝚘𝚘𝚔.

𝚔𝚊𝚛𝚎𝚗𝚊 𝚜𝚒𝚊𝚗𝚐𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚍𝚊 𝚓𝚊𝚗𝚓𝚒.

𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖𝚗𝚢𝚊 𝚊𝚔𝚞 𝚋𝚊𝚛𝚞 𝚔𝚎𝚖𝚋𝚕𝚒.

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚊𝚑.. 𝚋𝚎𝚐𝚒𝚝𝚞?!

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚑𝚎..𝚑𝚎.. 𝙼𝚒𝚊𝚗𝚑𝚎, 𝚖𝚞𝚗𝚐𝚔𝚒𝚗 𝚕𝚊𝚒𝚗 𝚠𝚊𝚔𝚝𝚞.

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚘𝚔𝚎! 𝚋𝚊𝚐𝚊𝚒𝚖𝚊𝚗𝚊 𝚔𝚊𝚕𝚊𝚞 𝚆𝚎𝚎𝚔𝚎𝚗𝚍?

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚜𝚎𝚙𝚎𝚛𝚝𝚒𝚗𝚢𝚊 𝚋𝚒𝚜𝚊

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝚘𝚔𝚎. 𝚆𝚎𝚎𝚔𝚎𝚗𝚍 𝚔𝚒𝚝𝚊 𝚋𝚎𝚛𝚝𝚎𝚖𝚞 𝚍𝚒 𝚛𝚎𝚜𝚝𝚘𝚛𝚊𝚗 𝚇𝚇𝚇𝚇 𝚙𝚞𝚔𝚞𝚕 5 𝚜𝚘𝚛𝚎

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝙱𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚊𝚔𝚞 𝚊𝚔𝚊𝚗 𝚍𝚊𝚝𝚊𝚗𝚐

𝙁𝙧𝙤𝙢; 𝙔𝙤𝙪

𝙏𝙤: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙾𝚔𝚎, 𝚜𝚊𝚖𝚙𝚊𝚒 𝚓𝚞𝚖𝚙𝚊 𝚆𝚎𝚎𝚔𝚎𝚗𝚍 𝚗𝚊𝚗𝚝𝚒.

𝚋𝚊𝚒𝚔𝚕𝚊𝚑 𝚜𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚓𝚒𝚖𝚒𝚗.

𝙁𝙧𝙤𝙢: 𝙅𝙞𝙢𝙞𝙣

𝙏𝙤: 𝙔𝙤𝙪

𝚂𝚎𝚕𝚊𝚖𝚊𝚝 𝚖𝚊𝚕𝚊𝚖 𝚓𝚞𝚐𝚊 𝚔𝚘𝚘𝚔-𝚊𝚑..

"Ah.. Tak apa. Yang terpenting weekand nanti aku bisa bertemu denganmu." Ucapnya sambil menyeringai.

𝙏𝘽𝘾

Próximo capítulo