Bersamaan dengan masuknya cahaya matahari ke dalam sebuah kamar bergaya klasik bercampur dengan modern yang menambah keapikan dari setiap desain ruangan ini.
Merenggangkan kedua otot-otot tangannya, Felia menguap lebar dengan tangan yang menutupi mulutnya yang terbuka. Mengusap kedua bola matanya karena belum terbiasa dengan cahaya matahari yang masuk ke dalam netra mata, ia mengubah posisi tidurnya menjadi bersandar ke kepala kasur.
"Hoam..."
Tunggu sebentar, ada yang aneh. Felia meraba-raba alas tidurnya. 'Kasur?' batinnya keheranan, dan pada detik selanjutnya ia membelalakkan kedua bola mata karena ingat tempat terakhir ia tertidur adalah di kursi mobil tepat bersamaan dengan Leo.
Felia menyibakkan selimut yang menyelimuti tubuhnya, takut jika pikiran negatifnya benar-benar terjadi mengenai kekasihnya itu melakukan hal tidak-tidak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com