Membuat keputusan adalah hal yang sudah pasti sulit, dan juga memiliki berbagai konsekuensi atau bahkan memberikan perasaan lega. Setelah Azrell mengatakan apa yang di rasakan kepada Leo, kini ia menyandarkan tubuhnya ke kepala kursi.
"Bagaimana?"
Suara bariton itu terdengar beriringan dengan suara pintu yang kembali tertutup. Tampak seorang laki-laki yang sangat ia kenal, dia adalah Rio. Tunggu, untuk apa dia masih ada di sini?
"Bagaimana apanya? kenapa tidak kembali ke kantor mu, bodoh.." ucapnya sambil menaikkan sebelah alisnya. Tadi, Rio hanya mengantarnya tepat di hadapan seorang doorman Luis Company dan ya ia langsung saja turun dari mobil mengingat tidak boleh membuang banyak waktu karena pekerjaan sudah menunggu dirinya.
"Aku mungkin punya sedikit waktu untuk kamu, ya lagipula aku juga bosan bekerja." jawab Rio dengan santai sambil mendaratkan bokongnya ke sofa yang berada di dalam ruang kerja sang kekasih.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com