"AAAAA BOSAYANG ADA MAYAT!!"
Vrans mengalihkan pandangannya ketika suara pekikan Xena terdengar memasuki indra pendengarannya dengan nada suara yang terdengar memilukan. Bulir air mata tercetak jelas di wajah manisnya, raut wajahnya juga sudah berubah drastis dari keantusiasan menjadi kesedihan yang dalam.
"Aku takut," ucap Xena sambil berhamburan memeluk tubuh kekasihnya dengan rasa gemetar yang masih belum luput dari tubuhnya. Ia langsung saja mendekap erat tubuh mungil tersebut dan mengusap kepalanya belakang gadisnya dengan sangat teramat lembut. Ia menyalurkan ketenangan supaya gadisnya merasa aman.
Vrans memanjatkan segala puji syukur kepada Tuhan dengan keselamatan kekasihnya ini. Ia sepertinya memiliki hutang nyawa pada Sean, apa dirinya harus berterimakasih pada laki-laki yang masih tercap buruk dalam benaknya itu?
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com