webnovel

Part 157. Bayangan Arkan

"Buktinya, belum nikah sampai sekarang." Jawab wanita itu dengan lembut. Atau dibuat pura-pura lembut? Entahlah. Tak ada yang paham tentang itu.

"Belum menikah belum tentu tak memikirkan, Tante."

"Belum ada yang mau ya?" celetukan itu membuat fokus Devie teralih ke wanita yang lain. Wanita satunya lagi.

Tersenyum manis, Devie memberikan jawaban. "Menurut, Tante, orang seperti saya ini belum ada yang mau?" Melihat penampilan Devie, seharusnya pertanyaan itu tak perlu dilontarkan. Devie, sang designer kondang, belum ada yang mau? Bukankah itu lucu sekali? Dan baru kali ini Devie menyombongkan dirinya.

Sepertinya beliau harus dipertemukan dengan Rado atau Arkan. Dua lelaki tampan itu sedang mencoba untuk mendapatkannya. Hanya saja, Rado sekarang sedang mundur teratur. Dan Arkan lah masih bertahan.

"Berarti, anak Jeng ini pemilih." Salah satu lagi menimpali sambil menatap ibu Davie.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo