Arak-arakan prajurit perang kembali dengan melewati pusat kota. Semua rakyat bersorak dengan berlutut menyambut kepulangan para pejuang itu. Mereka merasa sangat berterimakasih karena sang raja telah melindungi mereka semua.
Biasanya Hadyan berjalan pelan ketika berada di dalam kondisi seperti ini. Ia ingin menikmati kebersamaan bersama rakyatnya yang sedang memujua-muja dirinya. Namun kali ini berbeda, ada seseorang yang sudah pria itu sangat ingin temui setengah mati. Ia menghentakkan tali kekang kudanya, agar hewan itu berlari lebih cepat lagi dan mendahului para pejuangnya yang ia biarkan tertinggal di belakang.
Akhirnya langkah kuda Hadyan sampai ke depan istana. Ia langsung melompat turun dari kuda hitam gagah itu dan melangkah cepat menaiki anak tangga. Ia mendapati kepala dayang dan kepala penjaga istana berdiri menunggunya di depan pintu besar istana. Di belakang mereka berdiri semua bawahan mereka yang langsung berlutut hormat menyambut kedatangannya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com