Angin yang membawa udara dingin menerpa kulit mulus Namara. Dia menatap ke kejauhan dengan kehampaan kosong. Sinar bulan memucat, jatuh menimpa tubuhnya yang dingin dan kaku.
"Nona, ayo pergi."
Namara sengaja menunda perjalanannya. Dia menunggunya sampai larut dengan memegang harapan pria itu akan datang. Namun, harapan itu harus dilepaskan. Eros belum kembali. Dan tidak tahu akan kembali atau tidak.
Dia mengambil napas dalam-dalam. Setelah itu bangkit berdiri. "Ayo pergi," ajaknya pelan. Kakinya mulai melangkah meninggalkan tempat pijakannya.
Namun, sebelum melangkah lebih jauh dia menatap Gallos. "Apa kau akan pergi bersamaku?"
"Entah. Aku belum tahu," jawab Gallos.
"Kau akan terlalu mencolok jika bepergian seperti ini. Bisakah kau mengubah wujudmu?" tanya Namara dengan serius. Orang-orang mungkin akan takut jika melihat seekor naga secara bebas seperti itu.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com