Devano memeluk erat tubuh Khanza, wanita yang kini sudah sah menjadi istrinya. Setelah hati Khanza mulai tenang kembali berada dalam pelukan Devani, barulah perlahan Devano meregangkan pelukannya pada tubuh Khanza. Mereka saling bertatapan sejenak, kemudian Khanza memalingkan wajahnya dari hadapan Devano kemudian duduk di sisi ranjang. Dia mencoba meraih satu kelopak bunga mawar di atas kasur, dia tersenyum tipis kemudian.
"Sayang, mandi lah dulu. Kau pasti lelah," ujar Devano memberi titah.
"Kau saja yang mandi lebih dulu. Aku akan menunggumu," sahut Devano.
"Baiklah," sahut Devano sambil beranjak pergi ke kamar mandi.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com