webnovel

Hari pernikahan

Malam yang seharusnya menjadi kebahagiaan untuk pak Gibran, malam yang penuh harapan bahwa kasih sayang, cinta, dan juga rindu akan menjadi cerita yang terus berlanjut. Tapi nyatanya, pak Gibran terpuruk dan di paksa oleh keadaan yang membuatnya kini terluka, benar-benar terluka.

Usai bertemu dengan Khanza, pak Gibran sengaja memilih untuk pergi menuju sebuah gedung sekolah yang akan menjadi tempatnya mengajar nantinya. Dia tidak bisa kembali pulang ke rumah dengan kondisi hati yang sedang terluka.

Dia menangis histeris sendirian di dalam sunyinya gedung tersebut. Hanya ada dia dan dua orang security yang menjaga di luar gedung. Pak Gibran menangis sepanjang malam, dia memukul-mukul dadanya yang begitu terasa sesak.

"Hahaha… Gibran, Gibran. Kenapa kau lemah? Kenapa kau menangis seperti orang gila begini? Bukankah kau harusnya bahagia, karena setidaknya Khanza akan hidup bahagia dengan laki-laki yang juga kau ketahui, dia sangat baik."

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo