webnovel

Teguran Devano

Tiba dirumah, Khanza langsung bergegas pergi ke kamar mandi untuk membersihkan dirinya. Begitu banyak tanda kissmark yang ditinggalkan oleh pak Gibran di sekujur tubuhnya. Khanza menyeringai melihat semua tanda itu.

"Cih, dasar kau mas. Menyebalkan, aku tahu kau sengaja meninggalkan ini semua. Agar aku semakin tidak bisa tidur dengan nyenyak karena memikirkanmu bukan? Huh, kau salah besar. Justru kau lah yang tidak akan tidur dengan nyenyak karena memikirkanku, Mas."

Malam sudah larut, Khanza kembali menatap layar ponselnya untuk membaca pesan yang di terima tadi ketika bersama pak Gibran. Dia masih bertanya-tanya dalam hatinya, lalu mencoba untuk membalas pesan itu. Jelang lima menit kemudian masih belum juga ada balasan, pada akhirnya dia pun terlelap dalam tidur.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo