webnovel

JATUH BANGUN

Malam itu, menjadi malam yang paling bersejarah yang tak akan pernah Khanza lupakan. Sebuah tamparan yang baru pertama kali ibunya berikan padanya, dengan sebuah tatapan penuh kecewa dan amarah yang memuncak. Bahkan ini sudah hari ke dua ibunya mengacuhkannya. Tak ada yang sadar akan hal itu, karena Khanza sudah mulai sibuk dengan segala kegiatan di sekolah mendekati hari ujian pelulusan.

Hari ini, ayah Khanza mendapat sebuah pekerjaan proyek di luar kota. Sedangkan Arumi mendapati jadwal sift kerja pagi. Sepulang sekolah sudah tentu dirumah begitu sepi, hanya ada ibu dan Khanza. Di sekolah, Khanza masih bisa bersikap biasa saja setiap kali bertatap muka dengan pak Gibran. Dia masih bia melempar senyuman manja dan mengerlingkan mata nakal padanya. Sikap itu di balas hal yang sama dari pak Gibran sendiri, namun tetap berlaku kala mereka sedang berdua saja atau berpapasan di area sekolah tanpa di sengaja.

Capítulo Bloqueado

Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com

Próximo capítulo