webnovel

Mengingat Kembali Malam Itu

Warning +18 Sedikit Adegan Dewasa.

______________________________________

Di meja makan, Zhu Zheng telah membuat beberapa hidangan faforit Resa dan beberapa hidangan yang akan menambah stamina tubuh.

"Buka mulutmu aku akan menyuapimu."

Resa membuka mulutnya tanpa protes, pikirannya saat ini masih kacau balau, bahkan dia sama sekali tidak bisa berkonsentrasi walaupun hanya sedikit.

Saat bangun dan memaksakan dirinya untuk membuat makan siang untuknya dan Zhu Zheng, Resa sama sekali tidak konsentrasi sampai membuat Zhu Zheng panik dan dengan cepat mengambil alih dapur, dan meminta Resa untuk duduk menunggu di meja makan.

Entah apa yang dipikirkan Resa saat ini sampai membuatnya memecahkan beberapa piring dan gelas, bahkan parahnya hampir saja membakar dapur. Zhu Zheng tidak mampu berkata apa-apa saat melihat Resa memasak makanan sampai hangus dan membakar panci.

Zhu Zheng menyuapi makanan lagi ke dalam mulut Resa.

"Sayang, apa yang sedang kamu pikirkan?"

"Ha...?" Beberapa saat kemudian wajah Resa tiba-tiba saja berubah merona, "Aku... aku memikirkan kegiatan kita semalam."

Zhu Zheng mengunyah makanannya sambil tersenyum menatap Resa yang saat ini sudah menunduk malu.

"Kegiatan semalam sangat panas. Aku menyukainya."

Zhu Zheng memasukan makananan ke dalam mulutnya dan mengunyah makanannya sambil mengingat kegiatan semalam yang sangat luar biasa bagi dirinya dan Resa.

Zhu Zheng tidak menyangka dirinya akan melakukan itu dengan Resa, pria yang telah membuatnya tertarik sejak pertama kali bertemu di perguruan tinggi.

Kegiatan ranjang yang terjadi semalam membuat Resa benar-benar kualahan atas perlakuan dan tindakan Zhu Zheng, pasalnya Zhu Zheng menjungkir balikan tubuh Resa di atas ranjang sampai membuat si ulat kepompong tersebut tidak sanggup lagi untuk bergerak.

"Tian... Aku tidak sanggup lagi. Aku sangat lelah..."

Zhu Zheng menarik pinggang Resa yang kini mulai berusaha menjauhi kepemilikannya dari gawang miliknya yang sudah melebar akibat perbuatan Zhu Zheng.

"Tunggu sampai aku cum."

"Tapi aku tidak sanggup lagi..." Kata Resa ngos-ngosan, seluruh tubuh miliknya kini sudah berantakan dan di penuhi keringat akibat olahraga ranjang yang sangat ekstrim, wajah putih milik Resa sudah berwarna merah merona, dan sangat-sangat menggairahkan untuk di lihat.

Gerakan pinggul Zhu Zheng tidak henti-hentinya menyerang gawang milik Resa yang sudah basah dan becek.

Suara pukulan ranjang ke tembok, bang, bang, dan suara, pa, pa, akibat pukulan kulit di antara keduanya kini terdengar jelas di tengah malam yang indah dan berwarna.

Malam ini sangat menggairahkan bagi Zhu Zheng dan Resa.

Zhu Zheng tidak menghentikan kegiatan memompanya sampai Resa menangis gila dan memohon agar Zhu Zheng memberikan waktu istirahat untuknya.

"Tian...(menangis)...aku, aku lelah...(menangis)"

Zhu Zheng mengangkat tubuh Resa yang sudah tidak berdaya seperti jeli di atas pangkuannya dan memeluknya erat sambil sesekali mengecup pipi Resa yang sudah merah merona.

"Maafkan aku. Aku sudah melewati batas." Kata Zhu Zheng dengan pelukan hangat pada Resa yang masih menangis akibat kelelahan.

.....

Sehabis makan siang, keduanya mulai bersiap-siap untuk pergi ke rumah besar Zhu, di mana seperti yang di ucapkan Anita minggu lalu, makan malam keluarga sekaligus untuk membahas kelanjutan hubungan antara Anita dan Zhu Zheng yang sempat kandas sepuluh tahun yang lalu.

"Apa aku juga harus pergi?" Kata Resa yang tengah duduk di atas kasur sambil melihat Zhu Zheng yang tengah bersiap-siap.

"Hmm... Aku akan memberitahukan hubungan kita pada kedua orangtuaku." Zhu Zheng memperbaiki kerak baju dan kemudian mengancing satu persatu kemeja putih miliknya.

Resa yang mendengar ungkapan Zhu Zheng barusan membuat dirinya sedikit khawatir, pasalnya RanRan dan Zhu Zheng masih ada hubungan keluarga, atau bisa di katakan keduanya masih memiliki darah yang sama.

Kalian semua pasti tahu, kalau ibu Zhu Zheng, Zhu Yiran, bersaudara dengan ibu RanRan yang dulu di kenal dengan nama Zhu Mirna.

"Apa tidak masalah memberitahu kedua orangtuamu tentang hubungan kita?" Kata Resa dengan suara yang cukup pelan.

Zhu Zheng mengancing pergelangan kemejanya dan menatap Resa yang sudah tertunduk di atas tempat tidur sambil melihat-lihat kuku jarinya. Zhu Zheng tahu, tindakan yang di lakukan Resa saat ini merupakan refleks dari rasa khawatirnya.

Zhu Zheng mengambil jas miliknya dan menghampiri Resa yang masih tertunduk. Iapun duduk di samping Resa dan mengelus surai apel Resa, "Jangan khawatir semua akan baik-baik saja."

(surai apel : Rambut apel)

Resa menatap Zhu Zheng dengan wajah senduh, "Tian..."

"Sudah jangan terlalu banyak berpikir. Serahkan saja semuanya padaku. Ok?"

Resa menganggukan kepalanya berulang kali, dan kemudian memeluk Zhu Zheng erat, "Kamu yang terbaik Tian."

Zhu Zheng, "Kamu juga."

.

.

.

Bersambung ...

Selesai pengetikan pada hari–

Sabtu, 25 – 07 – 2020

Pukul, 08.42 Wita

______________________________________________

Kemungkinan cerita ini tidak akan terlalu menjelaskan secara detail mengenai adegan +18... Terkecuali [ BLACK ANGEL ] dan Novelku yang masih dalam angan-angan [ HIDDEN WORLD ].

Próximo capítulo