webnovel

Cemburu

Resa menatap Zhu Zheng cemberut.

"Ada apa?"

Resa tidak menjawab, ia hanya semakin membekap mulutnya kuat.

Butiran keringat Resa terlihat samar di dalam kamar yang gelap, kedua kakinya sangat gelisa, sepuluh jari kaki milik Resa di tekuk dan sesekali terbuka kaku, bahkan saat ini Resa terlihat bernapas sangat cepat seakan akan pasokan oksigen miliknya telah habis.

"Apa rasanya enak?" Bisik Zhu Zheng sensual.

Jawaban yang di berikan Resa pada Zhu Zheng hanya sebuah anggukan kepala.

"Jangan menahan suaramu, aku ingin mendengarnya."

...

Ke esokan paginya kelima orang itu tengah duduk di ruang makan untuk menyantap sarapan pagi mereka.

"An, kenapa kamu terlihat sangat lelah? Apa kamu tidak tidur semalam?" Tanya Lili.

An menatap Lili dengan wajah suram, tidak lupa dengan roti selei coklat yang di kunyahnya saat ini.

"Semalam aku mendengar hal-hal aneh."

Lili membulatkan kedua matanya dan berkata kaget, "Apa itu suara hantu yang seperti adiku dengar?!"

"Bukan, tapi aku mendengar suara jangkrik di luar jendela... sampai membuatku tidak bisah tidur."

Lili, "..." Dasar penakut.

Sedari tadi, semenjak sarapan pagi di mulai, Anita sudah memperhatikan gerak gerik RanRan dan Zhu Zheng. Keduanya terlihat baik-naik saja, tidak ada yang aneh bahkan mencurigakan

"RanRan, tumben kamu tidak menggunakan bedak tebal seperti biasanya?" Tanya Anita dengan tatapan merendahkan.

"Malas." Jawab Resa tanpa menoleh sedikitpun ke arah Anita.

Anita menatap Resa jijik dan kemudian kembali mengalihkan pandangannya pada Zhu Zheng.

"Zheng, minggu depan Ayah dan ibuku akan datang bertemu kedua orang tuamu, mereka ingin membahas sesuatu mengenai kelanjutan hubungan kita. Aku harap kamu akan datang."

Zhu Zheng, An, dan Lili mengerutkan kening mereka pada saat mendengar ucapan dari Anita.

Sampai sekarang Anita sama sekali tidak pernah melepaskan Zhu Zheng dari tangannya, bahkan Anita mengatakan pada seluruh dunia bahwa dirinya adalah menantu dari keluarga Zhu.

Sejak sepuluh tahun yang lalu sampai sekarang, semua orang di dunia tahu bahwa Anita adalah menantu dari keluarga Zhu, keluarga ternama yang sangat terkenal dengan berbagai bisnis yang di jalani mereka, terutama di bidang kesehatan.

Kegilaan Anita membuat keluarga Zhu menjadi sakit kepala. Pasalnya dirinya sangat berambisi ingin menikahi Zhu zheng. Bukan berambisi mengenai harta kekayaan dari keluarga Zhu, tapi Anita sangat berambisi dengan cinta Zhu Zheng. Itulah mengapa sebelumnya, Zhu Zheng pernah mengatakan pada An saat An datang membawa berkas kantor ke rumahnya, bahwa Anita dan RanRan sama-sama orang yang sudah sakit jiwa.

Zhu Zheng menatap Resa yang sedang menantap makanannya dalam diam, tidak ada ekspresi atau lainnya, tapi Zhu Zheng tahu apa yang ada dalam pikiran Resa saat ini.

'Dia cemburu.'

Selesai sarapan pagi ke lima orang tersebut mulai memberes-beres, di mana empat lainya bersiap ke kantor dan satu lainnya berbaring nyaman di kasur yang empuk.

Zhu Zheng, "Ganti pakaianmu dan ikut bersamaku ke kantor."

"Aku tidak mau."

"Apa kamu tidak takut tinggal di rumah ini sendirian?"

"Aku tidak sendirian. Ada asisten rumah tangga." Jawab Resa malas.

Zhu Zheng menghembuskan napas pasrah, "Baiklah kalau gitu. Telpon aku jika terjadi sesuatu."

"Hmm."

Resa mengantar Zhu Zheng sampai di depan pintu rumah. Di depan sudah berdiri An, Lili, dan Anita.

'Sepertinya mereka akan pergi bersama.' Pikir Resa.

Anita menatap Zhu Zheng dengan senyum ramah.

"Zhu Zheng..." Panggil Anita. Anita maju ke arah di mana Zhu Zheng berdiri, "Perhatikan sedikit juga penampilanmu. Lihat dasimu miring." Ucap Anita sambil memperbaiki dasi Zhu Zheng.

"Nah, ini baru rapi."

Melihat tontonan yang suram itu, serempak Lili dan An menatap RanRan yang saat ini adalah Resa.

Wajah Resa menggelap.

Anita melingkari tangannya di lengan Zhu Zheng dan berkata, "Aku tidak membawa mobilku saat datang kemari. Jadi aku akan ikut bersamamu."

Resa masih menyimak pemandangan suram di depannya dengan wajah gelap.

Entah apa yang dipikirkan Resa, tiba-tiba saja senyum miring muncul di bibir merah cerinya.

"Tian~" Panggil Resa dengan nada suar yang di buat-buat. Kemudian dirinya berjalan ke arah Zhu Zheng yang sudah berdiri kaku saat mendengar panggilan manja Resa. Resa menghempaskan tangan Anita dari lengan Zhu Zheng, dan memeluk pinggang Zhu Zheng erat sambil menatap jijik Anita.

An, Lili, "..."

"Sayang aku akan ikut denganmu ke kantor."

Zhu Zheng menaikan sebelah alisnya dan berkata, "Bukannya tadi kamu menolak ajakanku?"

"Siapa yang menolakmu!" Ucap Resa tegas, "Aku tidak pernah mengatakan kata-kata itu. Mungkin saja kamu salah dengar."

Zhu Zheng balas memeluk punggung Resa, "Oh yah... apa aku salah dengar?"

"Tentu saja." Kata Resa meyakinkan.

Di sisi lain, Lili masih melongo menatap kedua pria yang bermesraan di depannya.

"Kenapa mereka berdua menjadi sangat mesra?"

An yang berdiri di samping Lili memutar matannya malas.

An, "..." Ini tidak ada apa-apanya untuk di lihat, di bandingkan hubungan yang sangat intim yang di lakukan mereka berdua semalam. Bahkan itu masih melayang-layang di otakku sampai sekarang. ( T Δ T ) Mereka berdua benar-benar tidak tahu tempat saat melakukan itu. Sangat kurang ajar, untung saja kamu teman sekaligus bosku di kantor, kalau tidak aku akan menendang kalian berdua dari tempat tidur.

.

Lili, "An, apa yang kamu pikirkan?"

"Ha?" An bingung. An menatap sekitar mereka dan hanya terdapat dirinya, Lili, dan Anita yang terlihat kesal.

"Dimana Zhu Zheng dan RanRan?"

"Sudah pergi dari tadi." 😑

.

.

.

Bersambung ...

Selesai pengetikan pada hari–

Jumat, 10 – 07 – 2020

Pukul, 17.44 Wita

Próximo capítulo