Karena rasa sakit itu, perut Li Wenyan sedikit mengejang.
Meskipun Li Wenyan berusaha menahan rasa sakitnya, tusukan gunting itu begitu dalam sehingga membahayakan nyawanya.
Terlebih lagi, yang menikamnya dengan gunting itu adalah putrinya sendiri, putri bungsu yang selalu dimanjakannya sejak kecil.
Bisa dibilang bahwa Li Wenyan mengalami tekanan yang serius, baik secara fisik maupun mental!
Selain berkeringat dingin, wajah Li Wenyan terlihat pucat dan marah.
Awalnya, Li Yuan'er ingin menyebut Tang Li sebagai anak pemberontak.
Alhasil, ketika Li Yuan'er hendak mengatakan itu, dia justru terkejut dan tak bisa berkata-kata.
Li Wenyan spontan mencengkeram lengan Tang Li.
Li Yuan'er melihat gunting yang masih tertancap di tubuh Li Wenyan. Mengetahui bahwa dirinya telah melakukan kesalahan fatal, Li Yuan'er pun ketakutan ketika melihat tatapan Li Wenyan yang murka.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com