webnovel

Tidak Merasa Dirimu Sendiri Bersalah?

Editor: Wave Literature

Pria itu menurunkan mikrofonnya, lalu memandang Tang Li dan bertanya padanya, "Apakah gurumu belum mengajarimu untuk tidak mengganggu teman yang sedang audisi? Itu adalah hal paling dasar untuk menjadi aktor!"

Tanpa malu, Tang Li menjawab dengan jujur, "Ini karena teman yang tadi tidak merespons guru, jadi saya mengulurkan tangan untuk memegang tangan guru."

"Masih tidak merasa bahwa dirimu sendiri bersalah?"

"Jika ini adalah saya, maka benar saja bahwa saya sangat gegabah. Namun, jika ini adalah Ying Xuan'er, dia membutuhkan orang yang cakap untuk memerankannya."

Mendengar hal itu, pria paruh baya itu menaikkan alisnya. Ying Xuan'er adalah tokoh yang kontroversial. Gadis itu adalah sosok yang acuh dan tidak pernah tahu bagaimana harus berbasa-basi. Ia diperlakukan dengan begitu baik di dunia tari, kecuali oleh pemimpinnya. Semua orang bersikap begitu hormat di depannya karena ia merupakan sang master di perkumpulan tari. Wajar jika semua orang memperlakukannya dengan istimewa.

Dari atas panggung, Tang Li mengetahui bahwa pria paruh baya yang berbicara padanya adalah Ruan Jiang yang tak lain adalah direktur film Original Sin. Ruan Jiang memandangi Tang Li dari ujung rambut hingga ujung kaki, lalu bertanya, "Apakah kamu menata penampilanmu sebelum kamu datang?"

Setelah bertanya, pria itu melihat para juri lain yang tampak belum mengerti dan menjelaskan maksud perkataannya, "Menurut alur novel ini, Ying Xuan'er akan membunuh adiknya yang bernama Ying Xu. Alasannya, adiknya ingin menabraknya ketika mengendarai kendaraan. Setelah itu, Ying Xuan'er begitu kesal dan ingin memberi perhitungan. Lalu, dia membunuhnya."

Kecelakaan mobil dan terbunuhnya Ying Xu hanya berjarak 36 jam. Meskipun deskripsi lengkapnya tidak ditulis di dalam novel, Ying Xuan'er baru saja kembali dari rumah sakit ketika Ying Xu ditemukan tewas. Tak diragukan lagi bahwa keadaannya hampir sama seperti Tang Li. Tang Li pun menjawab, "Tidak. Kemarin saya tertabrak sepeda sehingga kulitku terluka, sedangkan cedera yang di dahi ini karena saya sempat jatuh dari tangga."

"Siapa namamu? Dan dari jurusan mana?"

"Tang Li. Saya bukan mahasiswi akademi film. Saya mahasiswi tahun kedua dari kampus seni."

Begitu Tang Li menjawab begitu, para juri saling memandang. Guru yang bermain drama dengan Tang Li juga memandangnya, lalu berkata, "Jika kamu tahu soal audisi ini, kamu juga harusnya paham bahwa peran Ying Xuan'er dipersiapkan oleh sang sutradara untuk murid dari akademi film."

"Saya tahu," jawab Tang Li sambil menganggukkan kepalanya.

"Jika memang kamu tahu, lalu kenapa kamu masih datang?" tanya Ruan Jiang.

"Karena menurut saya, saya mampu menjadi Ying Xuan'er yang terbaik."

"Meskipun penampilanmu bagus, kamu bukan murid kampus sini. Jadi, kamu tidak memenuhi syarat untuk ikut audisi."

Auditorium tersebut tiba-tiba menjadi hening. Kata-kata Ruan Jiang seolah sengaja ingin membuat Tang Li terjebak dalam situasi yang canggung dan memalukan. Beberapa saat kemudian, ketika juri hendak memanggil peserta audisi selanjutnya, gadis yang masih berada di panggung itu tiba-tiba kembali membuka mulutnya, "Saya pikir saya adalah orang yang cocok. Bukan karena saya bisa tampil dengan baik, tapi karena saya lebih bisa memahami apa yang ingin Ying Xuan'er lakukan dibandingkan orang lain."

"Atas dasar apa kamu ingin kami mempercayaimu?" tanya Ruan Jiang.

"Atas dasar insting."

Mendengar jawaban tersebut, Ruan Jiang tersenyum, lalu berkata, "Kembalilah, dan tunggu pengumumannya."

Karena Tang Li sudah berpartisipasi dalam audisi itu dan tak ada yang bisa ia lakukan lagi, ia pun meninggalkan auditorium itu. Setelah kepergiannya, guru perempuan yang tadi beradu akting dengannya beralih pada Ruan Jiang dan berkata, "Lagi pula, ini juga bukan pemutaran perdana."

"Hm… Mau bagaimana lagi?" balas Ruan Jiang sambil melihat kertas A4 yang merupakan formulir dengan informasi pribadi Tang Li, "Setidaknya, sejauh ini aku juga belum menemukan orang yang bisa memerankan Ying Xuan'er sebaik dirinya."

Próximo capítulo