44 | A P I
H I J A U
P E M B E R I A N
. . .
L I A ?
D A N
P E N G O R B A N A N
P E R A S A AN
D A N I E L
***
Daniel membulatkan kedua matanya dengan sempurna. Sebuah ciuman, dari orang yang tadinya ingin ia bunuh dengan secepat mungkin.
Wanita itu melepaskan ciumannya, dan saat Daniel tersadar, Daniel melompat mundur hingga ia turun dari panggung yang menyerupai sebuah altar pengorbanan itu.
" ... "
Wanita itu menatap Daniel dengan mata yang sayu dan ekspresi tak bersalah, layaknya seorang gadis kecil yang baru bangun dari tidur siangnya dan juga tak mengerti apapun yang sedang terjadi.
Meski umurnya telah ratusan tahun lebih, namun parasnya benar-benar seperti seorang gadis di awal umut dua puluhan.
"Aku melakukannya, agar kita bisa saling mengerti bahasa masing-masing." ucap wanita itu yang membuat Daniel terlonjak.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com