13:00 at Ludnica.
Saat ini LunaClaire terlihat sedang duduk di atas meja di markas utama Ludnica, pipi kananya dia tempelkan pada meja kayu di termpat itu dengan kedua kaki yang dia goyangkan kedepan dan belakang. Dia terlihat seperti sedang bosan karena sesuatu.
"... Hmmm, kenapa tidak ada yang menyerang hari ini?... Biasanya mereka selalu menyerang pada jam-jam ini?"
Keluh LunaClaire.
Mendengar keluhan itu, Rein berada di meja lain yang dekat dengan LunaClaire menjawab langsung pertanyaan itu.
"Tentu saja tidak ada yang akan datang, lihatlah forum di website LLO. Semua membicarakan tentang Informasi yang telah di update disana."
"... Aku sudah melihatnya, tapi apakah para pemain LLO takut hanya melihat informasi mengenai kekuatanku saja."
"Tentu saja mereka harus berpikir 2 kali untuk menyerangmu jika melihat informasi mengenai dirimu ini."
Setelah pertarungan Legion Wars kemarin, status LunaClaire di dalam website LLO akhirnya di perbaharui. Seperti biasanya Game Master akan mengupdate informasi baru ke dalam website jika player telah mengungkapkan informasi tersembunyi di LLO.
Jika sebelumnya status LunaClaire di dalam LLO masih tanda tanya, saat ini informasi terbaru telah terupdate. Beberapa Informasi itu diantaranya adalah Special Class Ashura, Skill, dan Pet.
Special Class Ashura telah di update pada bagian Job LunaClaire di dalam Website, sedangkan mengenai latar belakang dan juga Skill terupdate di dalam halaman Job.
Dikatakan bahwa Ashura dikenal sebagai dewa perang « God of War » Class Killer yang memiliki damage terbesar di LLO.
Tepat di bawah informasi mengenai Ashura, beberapa informasi mengenai Skill Ashura pun sudah terupdate di sana. Diantaranya adalah Skill yang LunaClaire keluarkan pada saat Legion Wars kemarin melawan pasukan kapten Albrant. Hanya ada 3 skill saja yang baru terupdate yaitu Rampage, Black Dragon Sky Blow, dan Ashura Strike.
Rampage adalah kemampuan untuk menghasilkan sebuah ledakan kekuatan untuk meningkatkat 100% kemampuan dalam kurun waktu 10 detik.
Black Dragon Sky Blow adalah sebuah serangan seperti nafas naga « Dragon Breath » yang dapat menguncangkan langit serta bumi. Skill AoE, Serangan yang dihasilkan sebesar 50x lipat dari serangan biasa serta menambah Damage 2% dalam 5 detik.
Ashura Strike adalah sebuah skill Support yang digunakan untuk meningkatkan jumlah damage berkali-kali lipat dari jumlah combo yang dihasilkan.
Dari ketiga Skill di atas, Ashura Strike adalah skill yang banyak memiliki kementar semenjak informasi ini terupdate dalam forum LLO pada website ini. Hampir semua player memiliki reaksi yang sama dan memiliki pertanyaan yang sama yaitu kenapa Skill support Ashura Strike begitu kejam?
Maksud dari kata kejam disini adalah terlalu kuat.
Mereka yang melihat informasi mengenai skill Ashura Strike pun akan beranggapan bahwa melawan LunaClaire sudah tentu akan kalah dan sia-sia. Alasanya adalah jika Skill Ashura Strike di aktifkan dan LunaClaire masuk ke mode combo, maka skill itu akan terus aktif sampai lawan mati.
Ashura Strike tentu saja berbeda dengan Skill attack yang jika digunakan hanya bisa sekali dan memiliki masa Cooldown. Asura Strike hanya akan berhenti aktif jika serangan LunaClaire terhenti. Itu artinya jika LunaClaire dapat membuat 100 combo dan pukulannya memiliki damage sebesar 10 ribu, maka damage yang dihasilkan LunaClaire dari serangan ke 100 adalah 1 juta.
Jika seorang player hanya mempunyai HP sebesar 100.000 ribu, maka LunaClaire dapat mengalahkannya hanya menggunakan 10 combo serangan saja. Jumlah itu belum termasuk dengan combinasi Skill combo dengan Skill Attack yang dapat digunakan LunaClaire setiap saat.
Selain Special Job dan Skill, Informasi mengenai burung api Legendari « Phoenix » pun sudah di update di halaman Pet yaitu Phoenix. Skill Support Aura Heal Phoenix memiliki efek menyembuhkan 10% HP karekter setiap 30 detik.
Selain Ashura Strike yang menjadi bahan komentar, skill Support Phoenix pun banya dikomentari juga oleh player lainnya.
Dari berbagai macam respon mengenai informasi yang baru di update ini, banyak yang mengecam dan memprotes hal ini kepada Gamemaster bahwa LunaClaire adalah pemain yang terlalu kuat. Bahkan ada yang menyebutkan bahwa LunaClaire seperti Raid Boss.
Namun meskipun protes, mereka tidak akan mendapat tanggapan dari Gamemaster.
Tidak akan ada perubahan dalam LLO meskipun banyak protes yang terjadi, alasannya adalah karena seluruh game sudah dibuat agar para player setara.
Meskipun LunaClaire dianggap sangat kuat, game sudah dirancang agar semua player memiliki tingkatan yang sama yang artinya pasti ada cara untuk mencapai tingkatan yang sama dengan LunaClaire meskipun menempuh jalan yang berbeda.
Dari ungkapan tersebut bisa dikatakan bahwa para player lain pun dapat mencapai tingkatan dimana LunaClaire berada saat ini, mungkin akan lebih kuat dari LunaClaire.
Jawaban dari ungkapan tersebut sudah bisa dilihat langsung dari halaman website LLO yaitu pada informasi mengenai ke 5 master legion di game LLO ini.
Jika melihat status ke 5 player ini, tentu saja orang-orang akan beranggapan ke 5 orang ini memiliki kekuatan yang sama rata.
Namun jawaban siapa yang terkuat di antara mereka belum bisa terjawab.
LunaClaire mulai membuka menu controller miliknya, dia mulai menghempaskan tangan kirinya ke atas secara terus menerus saat melihat jajaran komentar pada forum website LLO yang membicarakan dirinya.
LunaClaire terlihat sangat murung dan terlihat tidak senang saat ini, beberapa saat kemudian dia terlihat menggebrak meja sambil berteriak.
"... AHhhhh, aku bosan."
"Aku sudah memperingatkanmu kemarin. Ini pasti akan terjadi."
Mendengar perkataan Rein yang dingin, LunaClaire hanya bisa mengkerutkan wajahnya tanpa bisa berkomentar lebih banyak.
"... Cih."
Beberapa saat kemudian, sebuah cahaya muncul di tengah-tengah ruangan dimana LunaClaire dan Rein berada. Cahaya itu berupa kumpulan cahaya yang membentuk siluet berwujud seseorang yang dikenal oleh LunaClaire dan Rein.
Wujud Cecilia pun muncul ketika cahaya itu mulai menghilang.
Seketika, LunaClaire mulai memeluk Cecilian ketika dia baru saja muncul di hadapannya. Cecilia yang baru masuk « Log in » tersentak kaget ketika LunaClaire memeluk tubuhnya dengan erat.
"Ehhhhhhh, a-ada apa?"
"... Cecil-chan."
Ucap LunaClaire sambil memeluk Cecilia.
"Maaf LunaClaire, aku sedikit terlambat log in hari ini. Aku harus mengerjakan sesuatu tadi."
"Tidak apa-apa Cecil-chan."
"A-apa Legion Wars hari ini sudah selesai?"
"Ah soal itu, hari ini aku tidak melakukan Legion Wars."
"E-eh kenapa?"
"...Karena informasiku sudah terupdate di website, player lain enggan melakukan Legion Wars ke wilayah ini. Dan mungkin untuk beberapa hari kedepan, Ludnica akan tetap aman."
Ucap LunaClaire dengan sedikit merasa kecewa.
"Bukankah ini bagus, kau tidak perlu melakukan pertarungan lagi melawan banyak orang sekaligus."
"Memang benar."
"... Selain itu, waktu yang tersisa bisa aku gunakan untuk meningkatkan kemampuanku."
"Akh soal pesan yang kukirim kemarin Cecil-chan. Kita bisa melakukannya sekarang karena aku mempunyai banyak waktu sekarang."
"... Apa kalian bertukar pesan di dunia nyata?"
Beberapa saat kemudian, Rein sempat bertanya memotong percakapan LunaClaire dan Cecilia. Dia sempat menedengar LunaClaire mengirimkan sebuah pesan pada Cecilia.
"Benar, aku memberikan no kontakku pada LunaClaire kemarin sebelum Log Out untuk memudahkan kami berkomunikasi di dunia nyata."
Jawab Cecilia.
"Benarkah itu?... Uah, sebaiknya kau berhati-hati Cecilia. Banyak player yang menggunakan identitas palsu di dalam VR game untuk melakukan tindak kejahatan. Kau tidak boleh memberikan informasi mengenai identitas asli dengan mudah pada player lain. Sebagai contohnya bagaimana jika LunaClaire adalah seorang pria di dunia nyata, dia menggunakan char wanita di VR game untuk mendekati player wanita lain di dunia ini."
"... M-maafkan aku."
Ucap Cecilia.
"Tidak perlu meminta maaf, tapi untuk selanjutnya kau jangan pernah dengan muda memberikan informasi mengenai identitas aslimu dengan mudah di VR game, meskipun itu dengan LunaClaire sekalipun. Itu sangat berbahaya."
"... Kenapa kau selalu mencampuri urusanku Rein?.. Dan kenapa juga kau selalu berada di markas Legion?... Apa kau tidak punya tujuan lain selain nongkrong saja di game ini?... Jika kau tidak ada tujuan lain, kau bisa bergabung dengan Legionku. Jika kau bergabung, aku tidak akan protes lagi jika kau diam di tempatku ini."
Tanya LunaClaire dengan nada sedikit marah pada Rein.
"... Aku menolak." Dengan cepat Rein menolak ucapan LunaClaire untuk bergabung dengan Legion Ludnica. "... Aku tidak ingin bergabung dalam pertarungan-pertarungan bodoh untuk memperebutkan wilayah di game ini."
"Petarungan bodoh?"
"... Tujuanku bermain Game ini karena Questnya. Saat ini aku sedang menunggu Update terbaru dari Quest bulan ini, karena itulah aku menunggunya saat ini."
Mendengar perkataan Rein, LunaClaire terlihat sangat marah saat ini. Namun LunaClaire yang mengetahui sifat Rein mulai mengalah.
"Lakukan sesukamu Rein."
Ucap LunaClaire dengan nada marah.
Setelah mengucapkan itu pada Rein, LunaClaire mulai melihat kearah Cecilia yang memperhatikan pertengkaran antara dirinya dan juga Rein. Melihat ekspresi kebingungannya, LunaClaire tersenyum pada Cecilia dan berbicara padanya untuk menenangkannya. Dia mungkin kaget melihat pertengkaran yang terjadi antara mereka berdua saat ini.
"... Maaf ya Cecil-chan."
"Apa kalian bertengkar?"
"Tidak perlu khawatir, itu sudah sering terjadi diantara kami."
"Benarkah?"
"Ya, kamu tidak perlu khawatir Cecil-chan. Untuk jadwal hari ini, kita akan melakukan apa yang sebelumnya kita bicarakan lewat pesan. Aku akan mengajakmu untuk melakukan Quest Event bulan ini."
"... Tapi bukankah Quest ini adalah sangat berbahaya?... Aku masih lemah."
"Tidak apa-apa, aku akan melindungimu nanti. Tapi tentu saja kau harus membantuku Cecil-chan untuk memberikanku Support. Jika berhasil Ada bonus Exp dan Item yang bisa kau dapatkan."
"Bukankah ini sedikit curang,?"
Ucap Cecilia yang terlihat ragu dan takut.
Saat ini dia merasa bahwa dia melakukan hal yang curang untuk memperkuat karakternya dengan cara bergantung pada LunaClaire.
Dalam LLO ada aturan batas level untuk sebuah party yang di buat saat melakukan Raid boss. Aturan ini dibuat agar setiap party yang di buat memiliki level yang setara dan mencegah karakter dengan level tinggi melakukan bantuan terhadap karakter pemula dalam menaikan level mereka.
Jika dalam sebuah party perorangan setiap karakter memiliki batas level, berbeda dengan party Legion yang tidak memiliki batas level dan jumlah peserta. Namun aturan pembuatan party Legion hanya bisa dilakukan oleh karakter yang memiliki jabatan di dalam sebuah Legion.
Jabatan di dalam Legion terbagi menjadi 5 type yaitu Master, Commander, Heroes, Lieutenant, Centurion, dan Captain. Hanya Master Legion sebagai ketua yang memiliki hak untuk menentukan setiap anggotanya memiliki ke 4 jabatan yang ada. Jika karakter tersebut memiliki salah satu jabatan dari ke lima type tersebut, maka dia memiliki kemampuan untuk membuat sebuah party Legion yang tidak memiliki batasan level.
LunaClaire adalah Master dari Legion Ludnica, dia bisa menggunakan hak dia untuk membuat sebuah party Legion dengan Cecilia. Dengan begitu LunaClaire dapat membantu Cecilia untuk menyelesaikan setiap Quest yang ada.
Namun tentu saja, Cecilia mengetahui bahwa cara ini sedikit curang. Dia merasa bersalah dengan karakter lain yang berusaha keras menaikan level dengan susah payah.
"... Memang benar Jika menggunakan cara itu, Cecilia hanya akan di cap sebagai karakter yang menggunakan cara licik untuk menaikan level. Dan itupun akan berpengaruh pada Legionmu LunaClaire. Jika player lain melihat Cecilia yang sebagai pemula berkembang dengan cepat, maka mereka akan mencapmu sebagai player yang licik."
Ucap Rein pada Cecilia yang masih ragu.
"... Tapi, untuk sebuah Quest Event tidak perlu khawatir. Bonus Exp yang diberikan biasanya akan disetarakan dengan level karakter tersebut. Mungkin, kau hanya akan mendapatkan Exp setara dengan 1 level saja nantinya. Benarkan Rein?"
LunaClaire melihat kearah Rein dengan tatapan tajam.
"Jika di gunakan untuk Main Quest aku akan menolak, tapi untuk Event Quest aku tidak melarangnya. Bahkan para Legion lainnya pun sering melakukannya untuk Event Quest untuk mencari bonus item."
Ucap Rein.
"... Benarkah?"
Tanya Cecilia pada Rein.
"Ya, lagian bonus Exp pada Event Quest jauh lebih sedikit dibandingkan dengan Main Quest. Kau tidak perlu khawatir."
Mendengar hal itu, keraguan dalam diri Cecilia pun menghilang dan dia pun setuju untuk membuat party Legion bersama dengan LunaClaire untuk menyelesaikan Event Quest.
"Baiklah. Mohon bantuanya LunaClaire."
"... Yatta. Baiklah Cecil-chan"
Teriak LunaClaire yang terlihat senang.
"Kalau begitu, ayo kita pergi ke kota awal Sindria untuk mengambil Event Questnya Cecil-chan."
"Yah."
LunaClaire akhirnya mulai membuat sebuah party Legion bersama dengan Cecilia dan mulai berangkat menuju ke area Teleport untuk menuju Sindria.
"Karena aku sudah melakukan Quest Event bulan ini, aku hanya akan menunggu kalian disini. Semoga berhasil."
Ucap Rein sambil melambaikan tangannya.
Ketika LunaClaire dan Cecilia membuka pintu keluar dan berjalan beberapa langkah meninggalkan rumah kayu miliknya, langkah kaki LunaClaire terhenti oleh sesuatu. Dia melihat 2 player yang tidak dia kenal sedang berjalan ke arah mereka saat ini. Seorang pria berambut pirang dan satu lagi wanita berambut pendek berwarna putih memakai seragam yang hampir sama berwarna putih dengan pola garis berwarna kuning emas.
2 player itu tidak menggunakan perlengkapan bertarung, itu artinya mereka bukanlah player yang mau menantang LunaClaire untuk bertarung.
Namun LunaClaire berhenti berjalan dan menunggu mereka, dia sempat melihat pria yang berada di depan wanita itu sempat melihat dan tersenyum padanya. LunaClaire tau bahwa mereka berdua datang ke Ludnica bukan hanya lewat saja, namun mereka ingin menemuinya.
Ketika mereka saling berhadapan satu sama lain, akhirnya pria itu mulai menyapa LunaClaire.
"Selamat siang."
Ucap Pria itu pada LunaClaire. Sementara itu wanita di samping kanannya, menyapa LunaClaire dengan menundukan kepalanya pada LunaClaire.
"... Selamat siang. Apa kalian berdua ingin bertemu denganku?"
Tanya LunaClaire.
"Ya seperti itulah, kami datang untuk bertemu dan berbicara denganmu master Legion Ludnica, LunaClaire."
"Kalian siapa?"
Kembali LunaClaire bertanya pada mereka berdua karena dia tidak mengenal mereka.
Sebelum pria itu menjawab pertanyaan LunaClaire, tiba-tiba Rein yang berada di dalam rumah kayu keluar. Dia mendengar LunaClaire berbicara dengan seseorang di luar dan akhirnya memutuskan untuk melihatnya.
"Kenapa kalian berdua belum pergi."
Ucap Rein sambil membuka pintu rumah kayu. Dia mulai berjalan mendekati LunaClaire, namun tiba-tiba Rein terkejut dan terdiam melihat sosok 2 player tepat dihadapan LunaClaire dan Cecilia.
"Kalian berdua?"
"Hmmm Apa kau mengenal mereka berdua Rein?"
"Tentu saja, mereka berdua sangat terkenal. Apa kau tidak menyadarinya LunaClaire?... Lihatlah seragam yang dia pakai!!"
"... Seragam dan lambang di sisi kanan pakaianmu itu, kalian dari Legion Rohan benarkan?"
"Lebih tepatnya aku adalah pemimpin Legion tersebut."
"Pemimpin?"
"... Aku akan memperkenalkan diriku. Namaku Lucius, Master Legion Rohan. Sementara itu disampingku ini adalah Arthuria, First Commander Legion Rohan"
Ucapnya Pria itu sambil manatap LunaClaire yang sedikit terkejut saat ini.
Tentu saja LunaClaire tekejut mendengar identitas kedua orang di depannya. Meskipun dia adalah pemain lama di LLO, namun LunaClaire tidak mengetahui siapa sebenarnya kedua orang di depannya saat ini. LunaClaire yang selalu bermain solo menyelesaikan Quest dan Event Quest tidak begitu tau keadaan Legion Wars, karena itulah bahkan dia tidak mengetahui dan tidak pernah bertemu dengan ke 4 Master Legion lainnya.
Namun saat ini dia sedang berhadapan dengan 2 orang player terkuat dari Legion Rohan.
"Bisakah kita berbicara di dalam."
***
"Maaf mengganggu waktu bermainmu dan datang tiba-tiba ke tempatmu ini."
Setelah LunaClaire mempersilahkan Lucius untuk masuk ke dalam rumah kayu miliknya, kini mereka duduk saling berhadapan satu sama lain di dalam ruangan itu. Suasana di antara mereka sedikit agak dingin dan canggung, namun Lucius mencairkan semuanya dengan memulai pembicaraannya.
LunaClaire saat ini belum tau ada urusan apa seorang master dari Legion lain datang kemari.
Namun melihat apa yang terjadi kemarin, kemungkinan besar Lucius akan membicarakan tentang Legion Wars kemarin.
"Tidak apa-apa, kami berdua sebenarnya memiliki waktu senggang saat ini."
"Tapi aku melihatmu akan keluar."
"Kami hanya ingin ke Sindria untuk melakukan Quest."
"Ouwh jadi seperti itu. Kalau boleh bertanya, apakah mereka berdua itu adalah anggota baru Legionmu?... Sepertinya aku tidak melihat mereka berdua saat Legion Wars kemarin."
Tanya Lucius.
"Wanita disampingku adalah Cecilia, dia adalah satu-satunya anggota Legionku saat ini. Sementara Rein disampingku ini bukan anggota Legion Ludnica."
"Hmmm jadi seperti itu."
Lucius sempat melihat keara Rein saat ini, menatapnya dengan tajam membuat Rein sedikit terganggu.
".... Apa yang kalian berdua lakukan disini?... Apakah ini menyangkut tentang Legion Wars kemarin?"
Tanya Rein beberapa saat kemudian.
"Ya seperti yang katakan, tujuanku datang kemari memang ada sangkut pautnya dengan Legion Wars kemarin. Baiklah aku akan mengatakannya..." Lucius sempat menahan perkataannya dan saling bertatapan dengan LunaClaire. Tiba-tiba Lucius membungkukan kepalanya kepada LunaClaire yang membuat semua orang yang berada di sana terkejut termasuk dengan Arthuria disampingnya. "... Aku minta maaf."
Ucap Lucius
"Eh?"
"Apa yang kau lakukan Lucius?"
Tanya Arthuria yang berada disampingnya.
"Kau juga ikuti aku."
"Aku tidak mau."
Arthuria yang dingin menolak ajakan Lucius untuk membungkukan kepalanya pada LunaClaire yang ada di depannya.
LunaClaire, Cecilia,dan Rein saat ini bertanya-tanya kenapa pemimpin Legion Rohan membungkukan kepalanya dan meminta maaf pada LunaClaire.
"Aku tidak mengerti?... Kenapa kau meminta maaf padaku?"
"Aku meminta maaf atas perbuatan anggotaku karena menyerang wilayahmu kemarin."
Melihat Lucius yang meminta maaf atas perbuatan anggota Legionnya, pandangan terhadap dirinya mulai berubah.
LunaClaire sempat mengira bahwa Lucius datang kemari ingin membalas perbuatannya karena telah mempermalukan Legion miliknya kemarin. Namun semuanya salah, anggapan LunaClaire terhadap Lucius pun berubah dan menganggapnya sebagai seorang pemimpin yang sangat wibawa dan bertanggung jawab.
"... Kenapa?"
Tanya LunaClaire.
"Kau pasti sudah tau bahwa wilayah milikmu itu berada di sekitar wilayah Rohan kan?"
"Ya aku tau itu."
"Hanya Legionku dan pada chaserlah yang dapat melakukan menyerang dan mengambil alih wilayahmu. Namun 7 hari setelah Legion milikmu terbentuk, kami belum melakukan pergerakan sama sekali untuk mengambil wilayahmu sebelum akhirnya pada hari ke-8 anak buahku menyerang dan kalah. Apa kau tau kenapa aku tidak melakukan pergerakan pada 7 hari itu?"
"Aku tidak tau."
Jawab LunaClaire.
"Alasannya adalah karena Rohan adalah Legion yang berisikan para kesatria yang terhormat. Aku memerintahkan kepada seluruh anggotaku untuk tidak menyerang wilayah Ludnica jika berkelompok. Jika ingin menyerang wilayah ini, maka harus dilakukan dengan cara terhormat yaitu 1 lawan 1. Namun sebagian anggotaku sepertinya tidak mematuhi perintahku itu, dan menyerang wilayah ini dengan jumlah yang banyak. Karena itulah aku meminta maaf atas tindakan mereka saat ini."
Untuk menyerang dan mengambil alih wilayah tertentu, sebuah aturan diberlakukan dalam Legion Wars yaitu setiap wilayah harus saling berhadapan satu sama lain. Jika sebuah wilayah tertentu berada di sekeliling 4 wilayah yang dipimpin oleh 4 Legion berbeda, maka wilayah tersebut dapat diserang oleh ke 4 Legion berbeda.
Namun jika wilayah tersebut seperti Ludnica yang disekelilingnya adalah wilayah Rohan, maka hanya Legion Rohan lah yang dapat menyerang dan mengambil Alih wilayah Ludnica.
Legion lain tidak dapat menyerang Ludnica karena wilayah mereka terhalang oleh wilayah Rohan.
Namun aturan tersebut tidak berlaku untuk Chaser, mereka dapat menyerang wilayah lain dan mengambil alih wilayah tersebut jika berhasil mengalahkan pemilik wilayah tersebut. Itu artinya jika para Chaser berhasil mengalahkan Lucius, maka seluruh wilayah kekuasaannya akan menjadi milik penyerang.
"Apa yang akan kau lakukan dengan mereka yang menyerang wilayah ini kemarin?"
Rein bertanya pada Lucius.
"Aku menyerahkan nasib mereka pada salah satu Commander Rohan. Aku tidak tau nasib mereka saat ini selanjutnya."
Jabatan Commander di sebuah Legion memiliki sebuah hak special selain bisa membuat Legion party. Hak tersebut adalah dapat mengajak player lain untuk bergabung dalam Legion yang diikutinya dan memberhentikan anggota lain.
Rohan yang kini memiliki wilayah terbesar di LLO membuat sebuah arganisasi yang cukup besar, termasuk membagi wilayah kekuasaan kepada anggota pemilik jabatan dalam Legion miliknya.
Lucius membagi wilayah kekuasaannya menjadi 7 area yang dipimpin oleh 7 Commander dalam Legion miliknya.
Beberapa area yang dikuasai oleh Rohan saat ini yang berada disekeliling wilayah Legion Ludnica yaitu Helheim, Pendra, Soutgate, Nitras, dan Hercaus adalah area yang diawasi oleh William, Second Commander Legion Rohan.
Alasan Lucius menyerahkan nasib anggota yang menyerang wilayah Ludnica pada William adalah karena anggota tersebut berada di bawah kepemimpinan William. Itu artinya William berhak menentukan hukuman yang pantas untuk mereka.
"... Jadi maksudmu, mereka dikeluarkan atau tidak kau tidak mengetahuinya?"
Tanya Rein.
"Ya aku tidak mengetahuinya."
Mendengar itu LunaClaire mulai mengubah pendapatnya kembali mengenai sifat Lucius sebenarnya, dia kini sedikit marah kenapa Lucius namun dia menahannya.
LunaClaire saat ini merasa bersalah atas perbuatanya pada mereka yang menyerang wilayahnya kemarin, ada kemungkinan mereka dapat di keluarkan dari legion Rohan.
"Apa kau tidak keberatan jika mereka dikeluarkan?"
"Memang sangat disayangkan, tapi itu adalah konsekuensinya. Mereka telah melanggar aturan yang ku buat, jika mereka sampai dikeluarkan maka itu adalah hukuman yang pantas bagi mereka." Jawab Lucius dengan tenang. "... Bahkan aku sempat mendengar bahwa mereka membuat onar di Sindria. Meskipun mereka dikeluarkan, aku tidak menyesal. Kehilangan beberapa player, tidak akan merunkan kekuatan Legionku."
"... Bolehkah aku meminta satu permintaan padamu Lucius?"
Tiba-tiba LunaClaire berbicara dengan tatapan serius pada Lucius.
Lucius yang melihat tatapan LunaClaire yang sangat serius, mulai membalikan tatapan yang sama padanya. Keadaan mulai berubah saat ini menjadi begitu tegang diantara mereka berdua.
"Permintaan apa itu?"
"Aku ingin kau mengirimkan pesan pada salah satu Commander milikmu itu untuk tidak mengeluarkan player yang menyerangku wilayah Ludnica kemarin."
Ucap LunaClaire.
"Alasannya?"
"Mereka tidak bersalah, aku adalah orang yang menyerang mereka dan membuat onar di Sindria. Aku tidak akan menerima jika mereka dikeluarkan karena kesalahanku. Dan alasan kenapa mereka menyerang wilayahku pun disebabkan karena ulahku. Jika aku tidak melakukan itu, maka mereka tidak akan mencoba melanggar aturanmu. Jadi aku mohon, jangan keluarkan mereka."
LunaClaire menundukan kepalanya pada Lucius dan memohon padanya.
"Aku juga mohon tuan Lucius. Jangan keluarkan mereka. Aku juga bersalah."
Melihat tindakan LunaClaire, Cecilia pun yang berada disampingnya mulai menundukan kepalanya pada Lucius juga memohon padanya untuk tidak mengeluarkan anggotanya yang menyerang wilayah Ludnica kemarin. Cecilia merasa bahwa dirinya pun yang menyebabkan masalah ini.
Melihat LunaClaire yang berani membungkukan kepalanya memohon pada Lucius, Cecilia pun mengikutinya karena merasa bersalah.
"... Hmmm." Lucius yang melihat LunaClaire dan Cecilia memohon padanya sempat berpikir sejenak, namun sesaat kemudian dia mulai menjawabnya. "... Maaf, aku sudah memutuskannya. Aku sudah menyerahkan nasib mereka pada Commanderku, aku tidak akan menarik perkataanku lagi. Meskipun kau bilang bahwa itu kesalahanmu, tetap saja balas dendam bukan ciri seorang ksatria. Itu tindakan yang ceroboh."
Mendengar jawaban itu, LunaClaire mulai meresponya dengan cepat.
"... Kalau begitu, bagaimana jika aku akan melakukan apapun permintaanmu dengan catatan kau tidak akan mengeluarkan mereka."
Ucap LunaClaire memberikan sebuah pernawaran.
"Oy LunaClaire. Apa yang kau katakan barusan itu?"
Rein terkejut mendengar perkataan yang keluar dari mulut LunaClaire.
"Rein diamlah, ini urusanku."
Jawab LunaClaire sambil tetap menatap Lucius di depannya. Tidak ada rasa takut pada ucapan LunaClaire saat ini, bahkan dia sangat serius memberikan penawaran itu pada Lucius.
"... Aku tidak akan akan diam saja mendenga—"
"Baiklah aku akan menerima pernawaran darimu LunaClaire"
Sebelum Rein meneruskan perkataannya, tiba-tiba Lucius memberikan jawaban pada LunaClaire.
"... Kau!!"
Mendengar jawaban dari Lucius, Rein terlihat marah saat ini.
"Aku akan memaafkan mereka semua dan tidak akan mengeluarkannya dari Rohan, tapi dengan satu Syarat."
"Apa itu?"
"PvP."
Ucap Lucius.
Player versus player atau PvP adalah duel antara 2 player. Meskipun dalam Legion Wars setiap player akan selalu melakukan duel satu sama lain, namun sistem PvP memiliki aturan tertentu. Aturan tersebut diantaranya adalah Waktu, Tempat, No Support, dan Perjanjian.
Dalam PvP, setiap orang akan diberikan waktu bertarung selama 5 menit saja. Jika kedua player tidak mati dalam pertarungan, maka Hp terbesar akan dihitung sebagai pemenang.
Dalam duel PvP,setiap player harus berada di area aman agar pertarungan bisa di mulai. Jika dilakukan di luar area aman, maka PvP tidak akan bisa dilakukan. Hanya ada 4 kota aman yang bisa digunakan para Player sebagai tempat PvP yaitu Sindria, Antares, Elim, dan Almatora. Ke 4 tempat tersebut memiliki area khusus yang sering digunakan player untuk PvP yaitu Colasium.
No Support adalah aturan dimana skill support dan item penyembuhan tidak bisa digunakan saat PvP. Sebelum pertarungan dimulai, sebuah hitungan mundur selama 30 detik akan dimulai. Pada saat inilah para player harus bersiap-siap. Jika battle dimulai maka seluruh Skill Support dan Item penyembuhan akan secara otomatis tidak dapat digunakan.
Aturan terakhir adalah perjanjian, dalam PvP sebuah duel tidak akan bisa dimulai jika player lain tidak membuat sebuah perjanjian atau para player sering menyebutnya Gambling. Setiap player yang akan melakukan PvP harus menyiapkan sebuah surat tantangan yang berisi taruhan mereka masing-masing. Player yang menerima tantangan itu pun harus memberikan jawaban dengan memberikan taruhan lain untuk memulai pertarungan. Selain uang dan item, perjanjian tertulis pun sering digunakan dalam pertarungan seperti yang akan dilakukan oleh LunaClaire dan Lucius saat ini.
Namun perjanjian tertulis adalah hal yang sangat beresiko, alasannya adalah pertaruhan ini akan menjadi sebuah kontrak yang harus dilakukan bagi pihak yang kalah. Jika pihak pemenang tidak mendapatkan bayaran dari perjanjian tertulis tersebut, pihak yang kalah akan kehilangan karakter mereka atau lebih tepatnya Banned.
Situasi yang terjadi saat ini adalah LunaClaire memberikan taruhan tertulis pada Lucius, isinya adalah dia akan melakukan apapun yang dinginkannya.
Jika PvP akan dilakukan, maka LunaClaire harus mematuhi 1 perintah dari Lucius.
"... Jika kau menang, aku akan memaafkan seluruh anggotaku dalam pertarungan kemarin dan tidak akan mengeluarkannya dari Rohan. Namun jika kau kalah, kau harus menuruti apapun perintahku."
".... Baiklah, aku menerimanya."
LunaClaire menjawab dengan cepat tanpa rasa ragu sekalipun. Jawaban cepat itu membuat Lucius sedikit tersenyum, saat ini dia merasa sangat senang dan begitu tertarik dengan LunaClaire.
Bahkan alasan dia datang kemari pun adalah mendapatkan hasil ini.
Dia ingin bertarung dengan LunaClaire.
"...Huh, apa kau tidak takut kehilangan Legionmu?... Jika aku menang, aku mungkin bisa menyuruhmu memberikan seluruh kekuasaanmu."
"Jika kau menang tentunya. Tapi aku tidak akan kalah."
Sedikit tersenyum, Lucius mulai berbicara kembali.
".... Kita akan berduel di Colasium Sindria, besok malam. Jadi persiapkanlah."
"Baiklah."
"Ini adalah akhir permbicaraan kita. Aku menantikan pertarungan besok LunaClaire."
Lucius mulai berdiri dari tempat duduknya dan mencoba berjalan kearah pintu keluar. Namun sesaat dia mencoba untuk pergi, Rein terlihat berdiri di depan pintu keluar menghalangi Lucius.
"?"
"... Apakah tujuanmu kemari adalah hanya untuk mendapatkan persetujuannya berduel dengan LunaClaire?... Jawab aku Lucius!!"
Ucap Rein dengan tatapan tajam pada Lucius yang berada di depannya.
"Hentikan Rein."
Teriak LunaClaire melihat Rein menghalangi jalan Lucius.
"... Ya, aku datang kemari karena ingin bertarung dengannya. Aku ingin mengecek seberapa kuat dirinya."
"Jika itu yang kau inginkan, bagaimana jika berduel denganku saja."
Sebuah tantangan terucap dari mulut Rein kepada Lucius yang berada di depannya.
"...Berani sekali kau. Kau tidak tidak berhak berkata seperti itu."
Arthuria yang berada di samping Lucius terlihat mulai marah. Sesaat kumpulan cahaya bersinar dibagian pinggang kirinya yang kemudian berubah menjadi sebuah senjata. Dia menarik Sebuah senjata berjenis Rapier pada sarung pedang di pinggang kirinya dengan cepat.
Seperti sebuah kilat, kini ujung senjata Rapier yang Arthuria pegang berada tepat di depan wajah Rein.
Tidak ada rasa takut, bahkan tubuh Rein tidak bergerak sedikitpun meskipun sebuah senjata baru saja melesat dan berhenti di depan wajahnya.
"Menarik. Arthuria turunkan senjatamu."
Ucap Lucius.
Arthuria mulai menurunkan senjatanya yang berada di depan wajah Rein.
"... Jika kau hanya ingin mencari lawan bertarung, aku akan memberikan sebuah pertarungan yang layak untukmu."
"Apa kau bisa?"
Beberapa saat kemudian, Rein mulai mengibaskan tangan kirinya dari atas kebawah untuk membuka menu Controller miliknya. Setelah mengotak-atik menu Controllernya, dia mulai berhenti pada sebuah menu hologram berisi status yang dimilikinya.
Dalam menu tersebut, banyak tertulis informasi mengenai Rein.
Setelah membuka menu status miliknya, dia mulai memperlihatkan status miliknya pada Lucius. Ketika Lucius membaca status milik Rein, LunaClaire yang melihat tindakan itu terlihat mendekati Rein dengan cepat.
Tepat berada di depan tubuh Rein, LunaClaire membuat sebuah kuda-kuda dengan memposisikan kaki kirinya depan serta menarik tangan kanannya kebelakang. Heart Of Aion Glove mulai terpasang pada kedua tangan LunaClaire saat ini dan sebuah cahaya putih menyelimuti kedua tangannya.
LunaClaire dengan sangat kuat melesatkan sebuah tinju pada tubuh Rein.
Serangan LunaClaire membuat tubuh Rein terpental keluar dari rumah kayu markas Legion miliknya. Pintu keluar terlihat hancur akibat tubuh Rein yang terdorong sangat kuat.
Tubuh Rein terpental sejauh 100 meter dari rumah kayu, dia mendarat di atas tanah dengan berlutut setelah mengubah posisinya saat terpental beberapa saat lalu.
"... Aku sudah bilang ini adalah urusanku Rein."
Teriak LunaClaire.
Rein mulai bangkit dan berdiri sambil melihat LunaClaire yang mulai berjalan mendekatinya lagi, Rein tau bahwa LunaClaire akan menyerangnya lagi kali ini. Meskipun tidak menguras hp miliknya, serangan LunaClaire tetap terasa sangat menyakitkan.
"Aku akan memberikan sebuah penawaran. Jika aku kalah darinya, aku akan bergabung dengan Legionmu."
Ucap Rein.
"Kenapa?... Berikan aku satu alasan Rein yang tepat?"
Tanya LunaClaire tepat berada di depan Rein.
"Alasan ya, baiklah aku akan mengatakannya. Aku tidak berniat membantumu sama sekali, alasan kenapa aku ingin sekali melawannya adalah karena aku tidak begitu menyukainya. Sifatnya itu membuatku jengkel."
Ucap Rein sambil tersenyum saling bertatapan dengan Lucius.
Tatapan dan senyuman itu seperti sebuah tantangan yang diberikan Rein pada Lucius.
"... Huh, apa karena alasan sepele itu."
"Ya, jadi biarkan aku melawannya LunaClaire." Rein mulai berjalan melewati LunaClaire dan mendekati Lucius. Dia mulai berbicara padanya. "... Bagaimana, apa kau menerimanya Lucius?"
Tanya Rein.
Beberapa saat kemudian Rein melihat Lucius sedikit tertawa.
".... Hahahaha baiklah, aku menerima tantanganmu. Besok malam aku akan menunggumu di Colasium. Perlihatkan semua kemampuan milikmu padaku, Rein."
"Tunggu saja, akan ku hapus senyuman diwajahmu itu Lucius."
***
Setelah Lucius dan Arthuria pergi dari wilayah Ludnica, Rein,LunaClaire, dan Cecilia kembali ke dalam rumah kayu markas utama Ludnica.
Suasana di dalam rumah kayu tersebut sedikit canggung saat ini akibat kejadian sebelumnya. LunaClaire dan Rein belum berbicara satu sama lain saat ini, bahkan LunaClaire enggan melihat kearah Rein yang duduk di pojokan ruangan.
Sementara Cecilia yang berada di antara mereka hanya bisa diam melihat keadaan ini, dia tidak tau harus berbuat apa.
Namun menyadari tindakannya, Rein mulai berbicara pada LunaClaire yang masih marah padanya.
"Apa kau masih marah padaku LunaClaire?... Maafkan aku."
Tanya Rein.
"Aku membencimu Rein."
Jawab LunaClaire tanpa melihat kearah Rein.
"Huh, kenapa kau bersikap seperti itu?... Itu bukan kebiasaanmu LunaClaire."
"Aku yang seharusnya bertanya seperti itu padamu?... Kenapa kau melakukan hal ini, ini tidak seperti biasanya?... Kau adalah seorang Chaser dan solo player kan."
"Aku sudah bilang kan bahwa aku tidak menyukai sifat Lucius. Aku hanya ingin bertarung dengannya saja. Lagian dengan kemampuanmu itu, kau pasti akan kalah dari Lucius."
"Huh?"
"Dengarkan aku, kau tidak mengenal siapa Lucius sebenarnya. Cara dia bertarung, skill, Class, dan lainnya. Cara bertarungmu yang mengandalkan jarak dekat akan sangat merugikanmu dalam pertarungan ini."
"Kalau begitu, kau mengatakan bahwa kau bisa mengalahkannya?"
"Setidaknya, kemungkinan aku bisa mengalahkannya adalah 50:50. Tapi, untukmu kemungkinan menang adalah 20:80. Kau akan kalah telak. Cara bertarungmu adalah dengan mengandalkan serangan langsung Damage, namun dengan class yang dimilikinya serangan langsungmu akan ditahannya dengan mudah, meskipun memakai combo sekalipun jika serangan pertama tidak berhasil maka serangan combo tidak akan berlanjut."
"Apa yang kau ketahui mengenai dirinya Rein?"
"Dia adalah pemilik Special Class seperti dirimu yaitu Guardian Knight, class lanjutan dari Paladin. Pertahanannya adalah yang terkuat dari semua player di LLO. Kau mungkin sudah tau cara termudah untuk mengalahkan seorang paladin adalah dengan magic attack, bukan dengan serangan langsung. Karena itulah aku bilang padamu bahwa presentase kemenganmu sangat kecil."
"Aku juga mengetahui kemampuanmu Rein. Kau juga adalah tipe pertarung jarak dekat, itu artinya peluang kita akan sama."
"Benarkah begitu?"
Sebuah pertanyaan keluar dari Rein yang membuat LunaClaire sedikit kebingungan.
Mendengar jawaban itu, LunaClaire mulai mengetahui satu hal saat ini bahwa dia tidak mengetahui Rein sepenuhnya. LunaClaire tidak tau apa rencana Rein untuk mengalahkan Lucius.
Meskipun sedikit jengkel, akhirnya LunaClaire menyerah.
"... Huh. Maaf Cecil-chan, sepertinya rencana kita hari ini terganggu. Bagaimana jika kita melakukannya lain kali."
LunaClaire mulai berbicara pada Cecilia yang berada di sampingnya.
"Tidak apa-apa."
"Dan maaf, aku sepertinya membuatmu tidak nyaman dengan kondisi kali ini."
"Hmmm, aku mengerti. Tapi?"
"Tapi?"
"Boleh aku bertanya sesuatu LunaClaire, Kenapa kau ingin menolong orang-orang itu?"
Tanya Cecilia pada LunaClaire.
"Aku tidak ingin mereka keluar dari game ini."
"Maksudnya?"
"Jika mereka dikeluarkan dari Legion, mereka akan menjadi seorang Chaser di game ini. Menjadi seorang Chaser akan menyulitkan mereka, dan mungkin saja salah satu dari mereka akan pensiun bermain LLO. Aku tidak ingin itu terjadi, karena itulah aku harus betanggung jawab atas masalah ini. Saat ini LLO sudah kehilangan banyak pemainnya karena saat ini banyak orang lebih memilih memainkan AR game. Karena aku menyukai LLO, aku tidak ingin game ini menjadi lebih sepi lagi."
Ucap LunaClaire.
"... Alasan dia mendirikan Legion Ludnica pun adalah karena ingin menarik banyak pemain lagi untuk bermain LLO."
Ucap Rein pada Cecilia.
"Benarkah itu?"
Tanya Cecilia.
"Seperti itulah."
Jawab LunaClaire sambil tersenyum pada Cecilia.
Beberapa saat kemudian setelah Rein memperbaiki hubungannya kembali dengan LunaClaire, dia akhirnya berdiri dan mulai berjalan keluar dari ruangan itu.
"... Aku akan pergi dulu. Aku harus mempersiapkan semuanya untuk besok."
"Tunggu Rein?"
Sebelum Rein benar-benar pergi menggunakan Scroll, LunaClaire sempat menghentikannya sesaat.
"Hmmm ada apa?"
"... Aku akan mengatakan ini, meskipun kau kalah aku tidak akan memaksamu bergabung dengan Legionku."
"Apakah kau pikir aku akan kalah?... Tenang saja, aku juga tidak berniat bergabung dengan Legionmu. Karena itulah aku akan memenangkan duel besok."
Setelah mengatakan itu, Rein menggunakan scroll untuk berteleportasi.