"Kau hanya perlu menjaga perasaan kalian satu sama lain, dan biarkan sisanya kakek yang mengurusnya."
"Tapi, kakek…"
"Cukup!" Tetua Dam menggeram dan membuat Senja bungkam seketika. "Jangan ada penyangkalan lagi. Bukti yang berada di depan mataku sudah jelas, apa lagi yang ingin kau sangkal? Kau tidak akan menyelinap masuk ke dalam kamarnya jika kau tidak memiliki urusan dengannya, dan Tianyou tidak akan membiarkanmu tinggal di dalam kamarnya jika ia tidak menyukaimu."
Senja menggigit bibirnya. **Ya, itu terdengar hampir benar…**
"Tapi, sayangku…" Tetua Dam mengusap pipi Senja. "Bisakah kalian berdua menahan diri untuk tidak melakukan sesuatu yang tidak pantas seperti tadi? Jika gossip tersebar luas, itu tidak akan baik untuk citra kalian berdua, khususnya ketika Xiao Tianyou masih bertunangan dengan kakakmu. Mengerti?"
Senja mengangguk dengan pasrah. Untuk sementara, Senja hanya akan setuju dengan saran kakeknya untuk sedikit membuatnya tenang.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com