"Ada apa dengan wajahmu Rose? Sepanjang hari kamu terlihat gelisah dan terus menunjukkan ekspresi kesal. Alan dan Alena mungkin akan menyadari ekspresi wajahku dan membuat mereka tiba-tiba merasa bersedih." Tanya Nisa ketika menghampiri Rose yang sedang duduk sambil menunjang dagunya di atas meja makan padahal waktu makan malam masih sangat lama.
"Aku kesal pada Rayhan dan aku gelisah karena memikirkan William. Aku takut William akan menuruti permintaan Rayhan dan benar-benar meninggalkanku." Jawab Rose gusar.
Nisa kemudian mendekat, ia membelai rambut Rose dengan lembut agar Rose menjadi lebih tenang.
"Kamu bisa menolak jika kamu tidak ingin menikah dengan Rayhan. Kamu memegang kendali penuh atas dirimu sendiri."
"Aku tahu itu... Tapi Rayhan pernah menyelamatkan nyawaku, aku berhutang budi padanya."
Nisa terkejut mendengar ucapan Rose sehingga membuatnya tertegun.
"Apa hutang budi karena dia menemanimu selama disini?" Tanya Nisa.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com