Suara ceria dari bibir Mariam membuat suasana di dalam mobil menjadi ceria. Berkali – kali Mariam mengatakan rasa terima kasihnya karena sudah membawa dia dan juga neneknya makan di rumah makan mewah. Tempat yang selama ini tidak pernah ada di dalam pikirannya.
"Kamu ceria sekali sayang?" Tanya Adel sambil mengusap kepala Mariam dengan penuh kasih sayang.
"Saya hanya merasakan senang yang sangat luar biasa, saat melihat orang – orang kaya itu makan dengan lahap di tempat yang tadi kita datangi rasanya Mariam tidak akan pernah bisa makan di sana. Terima kasih Pangeran dan putri."
Gadis kecil itu membungkukkan tubuhnya dengan hormat kepada Adel dan juga Yusuf. Sopan sekali, Adel merasa sangat takjub dengan cara nenek merawat Mariam.
Nenek yang seorang tuna rungu bisa mengajari cucunya dengan sangat baik dan juga sempurna. Mariam kecil sangat mengerti apa itu sopan santun bahkan dengan seua kekuasaaan Yusuf Mariam hanya minta makan ayam krispi, tidak dengan yang lainnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com