Tiersa duduk menghadap sungai berwarna hitam yang mengalir di depannya, bunga-bunga teratai di depannya mekar tapi berwarna merah seperti darah dan daun-daun lebar di bawahnya berwarna kecoklatan.
Putri Iblis itu menggerakkan tangannya, menyisir rambutnya dengan gerakan perlahan dengan sebuah sisir yang terbuat dari tulang-tulang rusuk mungil yang disatukan sedemikian rupa.
Di depan sungai yang tandus itu tidak ada siapa-siapa, sejauh mata memandang hanya air yang hitam menyatu dengan langit yang berwarna merah.
"Seseorang ingin bertemu."
Wyern tiba-tiba muncul di belakang Tiersa, ia mengenakan pakaian pelayan yang biasa ia pakai, bedanya ada bordiran merah di ujung kedua tangannya.
"Siapa?"
Tiersa tidak menoleh, ia masih terus menyisir rambutnya.
"Kakak!" Kyra tiba-tiba muncul dengan ekor rubah yang terkulai di belakang tubuhnya, gaunnya tidak bisa dikatakan layak pakai lagi dan ada bekas darah yang sudah mengering menempel di kulitnya.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com