Miguel melompat, ia tidak berminat meladeni lebih lama lagi dengan Helios atau Aragon, tungku sihirnya yang sudah ia persiapkan telah siap digunakan, hanya satu bahan saja yang kurang di dapatnya.
Miguel tiba di reruntuhan rumahnya yang kemarin diporak-porandakan oleh Iris, ia berjalan menuju tepian air terjun, ada sebuah gua yang tersembunyi di dalam sana, ia terus melangkah menuruni undakan tangga dan di sana ada seorang wanita muda yang menunggunya.
"Mimian, apakah kau sudah menyiapkan semuanya?"
Wanita yang disebut Mimian tadi berbalik, ia memiliki wajah yang mirip dengan Lilian, hanya saja matanya bewarna tembaga, tubuhnya yang ramping itu berbalik dan menatap Miguel.
"Ya, Tuanku. Tungku sihirnya sudah siap."
Di belakang Mimian ada sebuah tungku besar yang terbuat dari bebatuan khusus, api berwarna biru menyala-nyala membakar sebuah bak besar berisi cairan warna hitam kemerahan yang mendidih.
"Baiklah, kita akan langsung memulainya saja."
"Ya, Tuanku."
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com