"Mengapa kau tidak bisa memilih salah satu dari kami?"
Suara Thomas bergema, diikuti dengan suara tetesan air yang jatuh ke tanah. "Kami tidak bisa berbagi, Iris."
"Akh!" Iris tersentak, dengan sedikit gemetar ia mengusap wajahnya yang dibanjiri keringat. Ia memeluk lututnya dan menenggelamkan wajahnya di sana.
Mimpi lagi, mimpi buruk lagi.
Mimpi yang berbeda-beda tapi memiliki inti yang sama dirasakan oleh Iris, kemarahan Thomas. Laki-laki itu seakan meneror mimpinya, membuat kepalanya terasa penuh hanya karena bayangannya.
Mengapa Iris harus memilih salah satu di antara mereka? Ia sudah berbagi jiwa dengan Thomas, ia juga memiliki janji untuk menjadi Luna Morgan, mengapa ia tidak bisa melakukan keduanya?
Dua orang itu bisa berjalan bersamanya, mereka akur dalam perjalan mereka terakhir, tetapi mengapa Thomas yang kembali ke wujud aslinya harus marah dan kecewa padanya?
Dan juga Thomas adalah iblis, Iris masih tidak bisa menerima kenyataan ini.
Apoie seus autores e tradutores favoritos em webnovel.com